kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Inovasi Pemantauan Diabetes: Primaku Terintegrasi dengan SatuSehat Mobile

Inovasi Pemantauan Diabetes: Primaku Terintegrasi dengan SatuSehat Mobile

Minggu, 24 November 2024 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meresmikan integrasi fitur Diari Diabetes Digital (3D) dari aplikasi Primaku ke aplikasi SatuSehat Mobile di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Minggu (24/11). [Foto: Humas Kemenkes]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, meresmikan integrasi fitur Diari Diabetes Digital (3D) dari aplikasi Primaku ke dalam aplikasi SatuSehat Mobile. Peresmian dilakukan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta, sebagai langkah penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi anak-anak penderita diabetes di Indonesia.

"Masalah kita adalah data tidak teridentifikasi dengan rapi. Walaupun ada, seringkali tidak masuk ke sistem, sehingga sulit untuk ditindaklanjuti. Dengan aplikasi Primaku yang telah mencatat 170.000 pengukuran dari 883.000 pasien, data ini kini dapat dikelola lebih baik melalui SatuSehat Mobile," ungkap Budi Gunadi Sadikin, Minggu (24/11/2024).

Pemantauan Diabetes Kini Lebih Mudah

Integrasi ini memungkinkan pemantauan gula darah anak secara real-time melalui fitur 3D. Orang tua dan tenaga kesehatan dapat mencatat jenis insulin, waktu penggunaannya, serta hasil pengukuran gula darah secara langsung. Data ini kemudian diolah dalam SatuSehat Mobile untuk mendukung perawatan yang lebih holistik.

Menurut CEO Primaku, Muhammad Aditriya Indraputra, fitur ini mendukung pemantauan gula darah jangka panjang dan perencanaan perawatan berbasis data pasien. 

“Kami berharap integrasi ini dapat meningkatkan efektivitas penanganan diabetes pada anak,” katanya.

Dukungan Teknologi Machine Learning

Selain untuk pemantauan, data yang dikumpulkan juga dimanfaatkan untuk analisis berbasis machine learning dalam SatuSehat Mobile. Chief of DTO Kemenkes RI, Setiaji, menjelaskan bahwa teknologi ini membantu meningkatkan tingkat deteksi kasus diabetes secara signifikan.

"Tanpa machine learning, prevalensi yang tercatat hanya 3,3%. Setelah menggunakan teknologi ini, angka deteksi meningkat menjadi 12,2%. Ini menunjukkan betapa pentingnya data digital dalam mendukung layanan kesehatan," tambah Setiaji.

Skrining Dini untuk Anak-Anak

Menkes juga mengumumkan bahwa skrining diabetes pada anak akan dimasukkan dalam program Skrining Kesehatan Nasional yang akan segera diluncurkan. Langkah ini diharapkan dapat menekan angka kematian akibat diabetes tipe 1, yang dapat berakibat fatal jika tidak dirawat dalam 6-12 bulan.

Aplikasi Primaku dan Perannya

Aplikasi Primaku, yang dikembangkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), telah digunakan oleh lebih dari 80% dokter anak di Indonesia dan melayani lebih dari 1,5 juta anak. Dengan integrasi ke SatuSehat Mobile, fitur Diari Diabetes Digital diharapkan semakin memudahkan keluarga dan tenaga medis dalam memberikan perawatan terbaik.

Langkah integrasi ini merupakan kolaborasi penting antara pemerintah, dunia medis, dan teknologi, yang diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak penderita diabetes. [*]

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda