Ini Nama-nama Calon Stafsus Jokowi dari Kalangan Milenial yang Segera Diumumkan
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Jokowi rencananya akan mengumumkan para staf khususnya sore ini. Menurut informasi, beberapa nama diisi oleh tokoh-tokoh milenial. Siapa saja?
Sejumlah nama yang beredar antara lain CEO and Founder Creativepreneur Putri Indahsari atau Putri Tanjung, yang juga anak pengusaha Chairul Tanjung.
Berikutnya ada pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, kemudian perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, dan pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia.
Mengutip Tempo.co, rencana pengumuman staf khusus Presiden Jokowi bakal berlangsung, Kamis (21/11/2019) pukul 16.00 WIB sore ini. Hal ini pun dikonfirmasi oleh Angkie.
"Untuk konfirmasinya besok (hari ini) jam 16.00, Bapak Jokowi yang akan konfirmasi sendiri, ya," kata Angkie saat dihubungi Tempo, Rabu (20/11/2019).
Senada dengan Angkie, Belva enggan menjawab kepastian penunjukannya sebagai staf khusus Jokowi. "Dikonfirmasi dengan Istana saja," kata dia lewat pesan singkat disertai emoji tersenyum.
Sedangkan Ayu Kartika Dewi menyatakan tidak bisa menjawabnya. "Masih confidential," tuturnya.
Sementara itu Tempo masih mencoba menghubungi Putri Tanjung. Manager Putri, Danu, masih belum merespon pesan singkat yang dikirimkan.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani mengatakan Presiden Jokowi mengangkat sejumlah staf khusus dan salah satunya ialah anak pengusaha Chairul Tanjung.
"Saya tidak mendengar secara jelas tapi kabar-kabarnya ada anaknya Pak Chairul tanjung juga," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, (21/11/2019).
Arsul mengatakan Jokowi memang telah menyampaikan rencananya mengangkat staf khusus. Kata dia, Jokowi berujar ingin staf khusus milenial dan perempuan.Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, Presiden Jokowi memang akan menempatkan sejumlah tokoh muda sebagai staf khususnya.
Ia menjelaskan, Jokowi tidak ingin anak-anak muda yang belum memiliki pengalaman mumpuni di bidang birokrasi dipaksakan menjadi menteri. Alternatifnya adalah dengan menempatkan mereka di posisi staf khusus.(me/tempo)