Ini Langkah Strategis BPOM Tangani Covid-19
Font: Ukuran: - +
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito
DIALEKSIS.COM | Banda Aceh - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyiapkan beberapa langkah dalam percepatan dan penanggulangan Covid-19. Salah satunya adalah mengawal ditribusi logistik obat-obatan.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) virtual dengan Komisi VII, Komisi VI, Komisi IX DPR RI, dan beberapa kementerian, serta lembaga lainnya, pada Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, gotong royong semua kementerian dan lembaga terkait bersama elemen non-pemerintah serta masyarakat diperlukan untuk menghentikan wabah Covid-19 di Indonesia.
“Kami berharap Ketua, Wakil Ketua, dan anggota DPR RI dapat mendukung strategi dan upaya yang dilakukan BPOM dalam percepatan penanganan Covid-19 secara memadai,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Selasa (5/5/2020).
Adapun dalam RDP tersebut dibahas tiga topik yaitu percepatan dan penanggulangan wabah Covid-19 di Indonesia; koordinasi dan penghiliran produk-produk hasil program konsorsium riset dan inovasi Covid-19 dalam penanggulangan wabah Covid-19; dan percepatan dan pengembangan vaksin dan obat Covid-19.
Penny menyampaikan bahwa BPOM telah menyiaplan sejumlah langkah strategis untuk mendukung percepatan dan penanggulangan Covid-19 di antaranya adalah meminjamkan mobil insinerator untuk memusnahkan limbah medis infeksius di RS Darurat Covid-19, melakukan pemeriksaan terhadap obat donasi dalam rangka pengawalan pemasukan dan distribusi obat donasi, pembuatan hand sanitizer untuk RS serta masyarakat, memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) untuk rumah sakit dan tenaga kesehatan melalui refocusing anggaran.
Kemudian, Lembaga Otoritas Pengawas Obat dan Makanan ini juga melakukan penggalangan dan pengelolaan bantuan dari Corporate Social Responsibility (CSR) dari pelaku usaha obat dan makanan untuk pihak yang membutuhkan, serta bantuan untuk rumah sakit diserahkan melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Sedangkan dari sisi peralatan, laboratorium BPOM telah memiliki Real Time “ Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) yaitu Laboratorium PPPOMN. Selain itu, laboratorium di 21 Balai Besar/Balai POM juga dapat digunakan untuk membantu pemeriksaan spesimen Covid-19.
“Seperti kerja sama BPOM dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang menggunakan Laboratorium Balai POM di sana untuk melakukan pengujian spesimen Covid-19,” ujar Penny.
Terkait riset dan inovasi, BPOM saat ini telah berkoordinasi dalam penghliran dan komersialisasi produk program konsorsium riset dan inovasi dalam penanggulangan Covid-19 bersama para peneliti dari Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Kesehatan, dan Lembaga Penelitian.
"Tujuannya adalah mendiskusikan teknis-teknis pelaksanaan uji klinik yang dapat mempercepat pemenuhan standar dari segi khasiat, keamanan, dan mutu obat," imbuhnya.
Kepala BPOM juga mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan pengawasan produk obat dan makanan beredar dengan sampling dan pengujian laboratorium, terlebih lagi masa saat yakni masa menjelang Ramadan.