Beranda / Berita / Nasional / IDI Tangguhkan Pemecatan dr Terawan

IDI Tangguhkan Pemecatan dr Terawan

Senin, 09 April 2018 11:10 WIB

Font: Ukuran: - +


dr Terawan Agus Putranto (sumber: today.line.me)


Dialeksis.com, Jakarta- Metode 'cuci otak' yang dikembangkan oleh Mayjen dr Terawan Agus Putranto berujung pada pemecatan yang dilakukan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). Selain karena metode 'cuci otak', IDI menilai selama menjalani tugasnya, dr Terawan melakukan pelanggaran sejumlah kode etik.

Publik pun ramai-ramai memberikan dukungan kepada dr Terawan. Menanggapi hal ini, Ketua Umum PB IDI Prof. Dr. Ilham Oetama Marsis mengungkapkan, pemecatan dr Terawan ditunda.

Penangguhan pemecatan dilakukan setelah pihaknya menggelar forum pembelaan terhadap dr Terawan pada 5 April yang lalu.

"Menindaklanjuti itu, dilaksanakan rapat majelis pimpinan pusat tanggal 8 April 2018 yang dihadiri seluruh unsur pimpinan pusat. Rapat memutuskan menunda melaksanakan putusan MKEK (Majelis Kehormatan Etik Kedokteran) karena keadaan tertentu. Oleh karena itu, ditegaskan dr Terawan masih berstatus sebagai anggota IDI," kata Ilham di Kantor PB IDI, Jakarta, Senin (9/4).

Ilham juga menyayangkan surat keputusan MKEK soal pemecatan dr Terawan yang beredar luas di kalangan masyarakat. Apalagi setelah surat keputusan itu beredar, muncul reaksi dari kalangan masyarakat soal metode 'cuci otak' yang turut menjadi alasan pemecatan dr Terawan.

"Bahwa tindakan terapi yang menggunakan metode brain wash telah menimbulkan perdebatan secara terbuka dan tidak pada tempatnya di kalangan dokter. Hal ini lebih menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat, serta berpontensi menimbulkan perpecahan di kalangan dokter," tuturnya.

Sebelumnya, beredar surat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memecat sementara Mayjen dr Terawan Agus Putranto sebagai anggota karena melakukan pelanggaran etik berat. Dengan keputusan ini, dr Terawan juga tidak boleh membuka praktik.

Pelanggaran yang dimaksudkan antara lain mengiklankan diri, menjanjikan kesembuhan, hingga metode 'cuci otak' yang ia kembangkan dianggap tidak sejalan dengan dokter lainnya. Mengenai metode 'cuci otak' yang ia kembangkan, dr Terawan telah menguji itu secara ilmiah lewat disertasinya di Universitas Hasanudin. (BS)

(Kumparan.com)

Keyword:


Editor :
Benny

riset-JSI
Komentar Anda