kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / HUT RI ke 74, Jokowi: NKRI Jangan Sampai Dikorbankan

HUT RI ke 74, Jokowi: NKRI Jangan Sampai Dikorbankan

Sabtu, 17 Agustus 2019 19:02 WIB

Font: Ukuran: - +


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jangan sampai dikorbankan. Jokowi mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga keutuhan Indonesia yang sudah merdeka 74 tahun lalu.

"Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah segala-segalanya, jangan sampai dikorbankan yang namanya keutuhan NKRI," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Sabtu (17/8).

"Keutuhan NKRI harus ditempatkan di tempat yang paling penting," ujarnya menambahkan. Jokowi mengucapkan dirgahayu yang ke-74 untuk Indonesia.

Sebagai presiden terpilih di periode berikutnya, Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan akan fokus pada pembangunan sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pembangunan SDM ini akan dimulai sejak anak-anak masih di dalam kandungan.

"Begitu lahir dan juga memperhatikan berkaitan dengan gizi dan nutrisi tapi yang paling penting sejak awal harus dibangun, namanya karakter," ujarnya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyatakan pembentukan karakter penting dilakukan karena akan mempengaruhi budi pekerti anak sejak dini. Ia menyebut bahwa budi pekerti ini berkaitan dengan etika, disiplin, tanggung jawab, budaya kerja keras, kemandirian.

"Pada tahapan menengah kita harus menyiapkan skill masa kini dan skill masa depan. Ini penting sekali harus jelas sekarang anak masuk pendidikan menengah," tuturnya.

Jokowi pun mengungkapkan alasannya memakai baju adat Klungkung, Bali dalam Upacara Peringatan Detik-detik Kemerdekaan 2019. Menurutnya, penggunaan pakaian adat telah dilakukan sejak lima tahun lalu.

Mantan wali kota Solo itu mengaku pernah memakai pakaian adat Aceh, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sunda, Jawa, Betawi, hingga Bugis. Jokowi mengatakan dirinya ke depan akan memakai baju adat dari daerah lain.

"Kekayaan budaya pakaian adat ini memang ribuan, jumlahnya ribuan, nanti sampai ke Maluku, Papua, semua akan kita (pakai) ya," tuturnya. (im/CNNIndonesia)

Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda