kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Hari Kanker Sedunia, Menkes: Deteksi Dini Kunci Selamatkan Penderita Kanker

Hari Kanker Sedunia, Menkes: Deteksi Dini Kunci Selamatkan Penderita Kanker

Selasa, 06 Februari 2024 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri pameran seni untuk memperingati Hari Kanker Sedunia yang digelar di Tangerang, Banten, Ahad (4/2/2024). [Foto: Humas Kemenkes]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kanker memiliki peluang kesembuhan yang sangat tinggi. Persentase kesembuhan kanker mencapai 90 persen apabila diketahui sejak stadium awal.

Hal ini disampaikan Menkes saat menghadiri pameran seni untuk memperingati Hari Kanker Sedunia yang digelar di Tangerang, Banten, Ahad (4/2/2024).

“Satu yang paling penting, harus deteksi dini. Kalau ketahuannya cepat, 90 persen bisa sembuh. Kalau ketahuannya terlambat 90 persen wafat,” kata Menkes Budi.

Namun, kesadaran masyarakat untuk melakukan kegiatan deteksi dini masih rendah. Rendahnya tingkat deteksi dini terjadi karena masyarakat takut terhadap diagnosa maupun penanganan kanker.

Akibatnya, mayoritas pasien kanker yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah dalam stadium lanjut sehingga angka harapan hidupnya kian menurun.

“Untuk kanker payudara, masih banyak wanita yang belum menerima kenyataan kalau terkena kanker payudara. Jadi, mereka tidak mau deteksi dini, padahal kalau ketahuannya telat bisa meninggal. Kita sekitar 70 persen ketahuannya telat,” ungkap Menkes.

Menkes melanjutkan, pemerintah terus menggencarkan upaya mendorong kegiatan deteksi dini segala jenis kanker.

Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melengkapi puskesmas dan rumah sakit dengan peralatan kesehatan yang canggih dan modern. Misalnya, untuk penanganan kanker payudara, sejak 2022 pemerintah telah melengkapi 10 ribu puskesmas dengan alat USG.

Selanjutnya, pemerintah juga berupaya mengeliminasi kanker serviks dengan menyediakan imunisasi HPV dan HPV DNA Test. Kemudian, penanganan kanker paru dengan memasang CT-Scan di 514 rumah sakit di 514 kabupaten/kota.

Sementara itu, pada kanker usus besar yang merupakan kanker penyebab kematian nomor 2 pada laki-laki, pemerintah akan memberikan alat kolonoskopi di 514 rumah sakit di 514 kabupaten/kota.

Menkes berharap pemenuhan peralatan kesehatan tersebut dapat dimaksimalkan untuk meningkatkan kegiatan deteksi dini sekaligus penanganan kanker dengan tepat dan cepat.

Dengan demikian, deteksi dini ini dapat meningkatkan angka harapan hidup penderita penyakit yang sangat mematikan ini.

“Ayo, deteksi dini, jangan lihat kanker itu sebagai sesuatu yang menakutkan, tapi lihat kanker sebagai suatu yang memberikan harapan, optimisme, dan pasti bisa disembuhkan, asal kita mau deteksi dini,” pungkas. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda