kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Harga Sawit Merangkak Naik, Apa Dampaknya?

Harga Sawit Merangkak Naik, Apa Dampaknya?

Kamis, 21 April 2022 08:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sawit. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Harga rata-rata minyak sawit mentah (CPO) CIF Rotterdam basis pada bulan Februari 2022 mencapai USD1.522/ton, atau lebih tinggi sekitar US$164/ton secara mtm dan lebih tinggi USD469/ton secara yoy. 

Sementara itu, harga KPBN FOB untuk Februari adalah Rp15.532/kg ada kenaikan harga dari sebelumnya Rp14.811 pada Januari.

Direktur Eksekutif GAPKI, Mukti Sardjono mengatakan, bahwa harga yang tinggi tersebut disebabkan produksi minyak nabati dunia yang tidak seperti diharapkan terutama untuk kedelai di Amerika Selatan. 

Sedangkan, produksi CPO Indonesia pada Februari 2022 diperkirakan sebesar 3.505 ribu ton dan PKO sekitar 302 ribu ton atau tercatat lebih rendah dari produksi bulan Januari yang mencapai 3.863 ribu ton untuk CPO dan 365 ribu ton untuk PKO. 

Lebih lanjut, Mukti menjelaskan, harga yang sangat tinggi berdampak terhadap konsumsi dan ekspor. Sementara, konsumsi dalam negeri untuk pangan bulan Februari 2022 yang sebesar 489 ribu ton atau 17,3 persen lebih rendah dibandingkan bulan Januari sebesar 591 ribu ton. 

Adapun konsumsi oleokimia bulan Februari sebesar 178 ribu ton dan biodiesel 710 ribu ton dibandingkan konsumsi Januari yang masing-masing turun sebesar 2,7 persen dan 3 persen.

Total ekspor sawit bulan Februari yang mencapai 2.098 ribu ton tercatat lebih rendah dibandingkan bulan Januari yang sebanyak 2.179 ribu ton (-3,7 persen). 

Walaupun harga bergerak naik, nilai ekspor minyak sawit bulan Februari yang mencapai USD2.799 juta per ton, lebih rendah 0,6 persen dari nilai bulan Januari yang sebesar USD2.816 juta per ton. (Wartaekonomi)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda