kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Guru Besar IPB: Hasil Riset Umbi Efektif Cegah Diabetes dan Kanker

Guru Besar IPB: Hasil Riset Umbi Efektif Cegah Diabetes dan Kanker

Minggu, 27 Februari 2022 20:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Guru Besar IPB University Prof. Evy Damayanti. Foto/Dok/Humas IPB


DIALEKSIS.COM | Nasional - Guru Besar IPB University Prof. Evy Damayanti menyebut umbi-umbian seperti gembili memiliki potensi besar untuk mencegah sejumlah penyakit tidak menular seperti diabetes, gangguan pembuluh darah, hingga kanker. 

"Setelah kami teliti, metabolit sekunder yang dihasilkan pada gembili memiliki potensi untuk mencegah penyakit tidak menular seperti diabetes , gangguan pembuluh darah, hingga kanker,” kata Prof Evy dalam keterangan pers, Minggu (27/2/2022).

Ia menjelaskan, selain bermanfaat untuk kesehatan, gembili memiliki hidrokoloid dalam industri pangan untuk viskositas, stabilitas, tekstur dan penampilan. Gembili mengandung glukomanan yang dapat berperan penting pada kesehatan usus dan tubuh secara keseluruhan.

“Glukomanan di dalam air dapat mengembang secara cepat sebesar 138-200%. Penelitian 2008 menunjukkan bahwa suplementasi glukomanan meningkatkan konsentrasi bakteri probiotik seperti bifidobacteria dan lactobacilli. Glukomanan berguna untuk penyakit sembelit/ konstipasi usus, yaitu dengan membantu pergerakan usus,” ujarnya.

Dosen IPB University ini juga menjelaskan bahwa gembili bisa menjadi salah satu cara penyelesaian kebutuhan pangan. “Kemudahan tumbuhan tanaman gembili ini menjadi potensi yang sangat besar sebagai makanan pokok kita. Gembili memiliki kadar karbohidrat 31,3% sehingga dapat menjadi alternatif makanan pokok,” terangnya.

Menurutnya, pengolahan gembili dapat dengan beberapa cara yaitu direbus, dikukus, digoreng, dan dibakar. Gembili juga dapat dikembangkan menjadi tepung dan memiliki potensi untuk diolah menjadi berbagai produk seperti aneka kue basah dan kering serta roti.

Oleh karena itu, lanjutnya, gembili tidak hanya sebagai sumber energi namun juga memberikan efek yang baik untuk kesehatan. “Makanan adalah obat kita dan obat kita adalah makanan. Maka mengkonsumsinya adalah dengan komposisi seimbang,” tutupnya [sindonews.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda