Beranda / Berita / Nasional / Gerindra Bantah Pakai Reuni 212 untuk Kampanye Terselubung

Gerindra Bantah Pakai Reuni 212 untuk Kampanye Terselubung

Minggu, 02 Desember 2018 22:43 WIB

Font: Ukuran: - +

Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade (Zhacky/detikcom)


DIALEKSIS.COM | Jakarta - PKB menuding ajang Reuni 212 merupakan kampanye terselubung capres Prabowo Subianto dengan menggunakan agama sebagai alat. Partai Gerindra membantah tudingan itu.

"Mbok ya kalau fitnah yang masuk akal, pakai logika dikit," ujar anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade, kepada wartawan, Minggu (2/12/2018).

Andre menyebut tudingan itu sebagai fitnah yang berlebihan. Pasalnya, saat hadir di acara Reuni 212, jelas Prabowo tidak berkampanye.

"Sudah jelas tadi Pak Prabowo tidak ada berkampanye. Beliau hanya hadir sebagai tamu undangan. Dan pidatonya juga sebentar. Kedua, pihak Bawaslu juga melalui komisioner yang menonton dari televisi sudah menyatakan juga acara itu bebas dari kampanye," tuturnya.

Sebelumnya, Bawaslu juga ikut memantau jalannya Reuni Akbar Mujahid 212. Dari pengamatan televisi, anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo menyatakan tidak ada unsur pelanggaran.

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno itu juga menepis tudingan pihaknya memfasilitasi Reuni 212. Andre menegaskan acara itu murni dari umat Islam.

"Itu uang dari mana kalau kami dituduh memfasilitasi. Orang untuk kampanye Pak Prabowo saja kita minta sumbangan dari masyarakat. Kok, tiba-tiba kita yang dituduh memfasilitasi," kata Andre.

"Jangan sampai Abang Karding, saking paniknya, asal komentar. Logikanya nggak masuk, Bang," imbuhnya.

Sementara itu, terkait seruan 2019 ganti presiden yang disampaikan Habib Rizieq Syihab dalam pidatonya, menurut Andre, itu merupakan hak politik imam besar FPI itu. Yang jelas, ditekankan Andre, Prabowo tidak melakukan tindakan yang berkaitan dengan kampanye di acara tersebut.

"Yang salah itu kalau yang namanya Pak Prabowo kampanye di situ. Lalu Fadli Zon berkampanye di situ, itu salah, sebagai BPN. Atau Pak Amien Rais sebagai BPN, salah. Tapi kalau Habib Rizieq, beliau kan orang politik atau bukan, orang parpol bukan, bukan orang Badan Pemenangan Pak Prabowo-Pak Sandi, ya silakan. Itu hak beliau, kita tak ingin mencampuri, kita hormati," tutur Andre.

Sebelumnya, PKB menilai telah terjadi perubahan tujuan pada ajang Reuni 212. Menurut PKB, aksi itu tak lebih dari kampanye terselubung capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

"Sebenarnya kegiatan ini adalah kegiatan kampanye, kampanye Pak Prabowo yang menggunakan agama, simbol-simbol agama sebagai alat," ujar Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding kepada wartawan, Minggu (2/12/2018). detik.com

Keyword:


Editor :
Jaka Rasyid

riset-JSI
Komentar Anda