kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / "Gerhana Bulan Total Buktikan Bumi Bulat"

"Gerhana Bulan Total Buktikan Bumi Bulat"

Senin, 29 Januari 2018 13:50 WIB

Font: Ukuran: - +


Gerhana Bulan Total (Reuters).

DIALEKSIS, Jakarta - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Thomas Djamaluddin, menyebutkan bahwa Gerhana Bulan Total yang bisa disaksikan oleh masyarakat Indonesia pada Rabu, 31 Januari nanti adalah bukti kalau Bumi bulat.

Hal itu diungkapkannya di akun Twitter-nya, @t_djamal, Senin, 29 Januari 2018. Menurutnya, bayangan gelap yang jatuh pada purnama adalah bayangan Bumi.

Bayangan gelap pada proses gerhana berbentuk melengkung yang mengindikasikan bulatnya Bumi.

"Skematik astronomis menjelaskan kejadian Gerhana Bulan terjadi akibat Bulan memasuki bayangan Bumi. Bayangan Bumi terjadi karena cahaya Matahari terhalang oleh Bumi," kata Thomas.

Jebolan astronomi Universitas Kyoto, Jepang, itu menjelaskan, kejadian gerhana juga bisa diperkirakan, baik waktu maupun proses. Hal ini didasarkan pada model saintifik sistem Bumi-Bulan-Matahari.

"Bulan mengitari Bumi. Bumi bersama Bulan mengitari Matahari. Cahaya purnama disebabkan oleh pantulan cahaya Matahari. Pada saat tertentu, Bulan memasuki bayangan Bumi ketika Matahari-Bumi-Bulan dalam posisi segaris. Saat itulah terjadi gerhana," ungkapnya.

Thomas menegaskan kalau kelompok Bumi Datar (FE/Flat Earth) tidak bisa menjelaskan fenomena Gerhana Bulan secara logis. Waktu kejadian gerhana dan prosesnya pun tidak bisa dijelaskan.

"Ayo buktikan Bumi itu benar-benar bulat dengan melihat Gerhana Bulan. Semua pemahaman Bumi Datar tergolong sains semu (pseudo science). Kejadian Gerhana Bulan adalah pukulan telak yang membantah dongeng Bumi Datar," tegas guru besar riset Astronomi Astrofisika LAPAN ini. (Viva)

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda