Gerakan Konsumsi Ikan: Tingkatkan Asupan Protein dan Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Font: Ukuran: - +
Dirjen PDSPKP Budi Sulistiyo saat pengukuhan Forikan di Aceh, di Pendopo Gubernur Aceh, Rabu, (7/8/2024) lalu. [Foto: dok. KKP]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan konsumsi ikan bisa memicu efek pengganda (multiplayer effect) sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo mencatat, jika 1,4 juta rumah tangga di Provinsi Aceh rutin membeli ikan Rp150.000/bulan, maka potensi perputaran uang dari komoditas tersebut mencapai Rp2,5 triliun/tahun.
"Gerakan konsumsi ikan tidak sebatas meningkatkan asupan protein bagi masyarakat, namun membawa dampak langsung pada pertumbuhan ekonomi," kata Budi melalui keterangan tertulisnya, Senin (12/8/2024).
Budi memastikan KKP mendukung upaya peningkatan protein di Aceh hingga 100 gram/kapita/hari melalui optimalisasi konsumsi ikan guna mewujudkan generasi emas. Terlebih selama tahun 2023, angka asupan protein di Bumi Serambi Mekah baru mencapai 61,06 gram/kapita/hari. Dari jumlah tersebut 24,4 persen berasal dari ikan.
"Ikan baru menyumbang 14,87 gram/kapita/hari atau 24,4 persen dari total asupan protein di Aceh. Karenanya, kami sangat mendukung peningkatan protein ikan di Aceh," tuturnya.
Dikatakannya, adanya Forikan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mengawal asupan protein ikan bagi keluarga. Terlebih pengurus Forikan merupakan istri atau ibu-ibu pejabat daerah yang juga terlibat dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
Menurutnya, ibu-ibu memiliki kekuatan dan kewenangan dalam memberikan yang terbaik bagi keluarganya, terutama terkait asupan gizi yang akan dikonsumsi keluarga.
Budi menekankan potensi perikanan yang dimiliki Provinsi Aceh. Terletak di ujung barat Pulau Sumatera, Bumi Serambi Mekah memiliki luas perairan mencapai 295.370 km persegi dan garis pantai sepanjang 2.666,27 km.
"Tentu potensi perikanan ini kelewat mubadzir jika tidak dioptimalkan, terutama untuk memberikan asupan bergizi bagi anak-anak yang lahir dan tumbuh di Aceh," tuturnya.
Karenanya, Budi berharap para pengurus Forikan yang dilantik bisa berperan sebagai penjaga protein keluarga melalui menu-menu ikan sehat dan begizi.
"Jika anaknya tidak suka makan ikan utuh, sekarang sudah ada inovasi dalam bentuk hidrolisat protein ikan (HPI), jadi tetap bisa memberikan jajanan bergizi untuk anak," tutupnya. [*]