Beranda / Berita / Nasional / Gara-gara e-Commerce Harga Obat Mahal

Gara-gara e-Commerce Harga Obat Mahal

Kamis, 03 Februari 2022 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi obat. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM|  Jakarta - Asosiasi Apotek dan Asosiasi Farmasi menyebut faktor kenaikan harga obat melambung tinggi seperti yang dialami RI saat gelombang I dan II Covid-19 karena jalur distribusi obat ilegal di tengah masyarakat, termasuk e-commerce.

Ketua Asosiasi Apotek Indonesia Dr. Gideon Hartono berharap kekhawatiran terhadap gelombang III covid-19, tidak terulang kembali kejadian seperti dua tahun terakhir di mana masyarakat banyak memperjual-belikan obat lewat jalur-jalur ilegal.

"Jadi banyaknya masyarakat yang tidak bisa mengakses apotek di dua tahun lalu karena pembelian obat tidak lewat apotek, tapi lewat e-commerce dan jalur-jalur lain yang tidak legal," ungkap Gideon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Rabu (2/2).

Hal tersebut dikonfirmasi juga oleh Ketua Umum GP Farmasi Indonesia Tirto Kusnadi, yang menyebut bahwa harga melonjak ketika persediaan obat saat itu yang terbatas akibat 'orang nakal' yang menggunakan kesempatan tersebut untuk menjual obat dengan harga tinggi kepada konsumen.

"Saya kira ini disemua bisnis ada orang nakalnya, jadi dalam indutri ini ada kelompok-kelompok orang yang nakal, menggunakan satu pedagang besar atau satu apotek dan membeli dalam jumlah besar, lalu mencoba memainkan kesempatan ini dan menjual sesuka-suka dia," jelas tirto.

Dirinya menyesalkan harga obat sempat mahal akibat persediaan obat yang tidak bisa menyaingi permintaan yang meningkat sebanyak 4-5 kali lipat, hingga membuat pemerintah lewat Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) harus turun tangan.

"Memang kami sendiri pak, seluruh anggota sangat menyesali hal ini terjadi demikian. Sehingga, akhirnya pemerintah juga mengambil langkah-langkah yang lebih tepat, betul-betul mengetatkan dan Badan POM juga betul mengecek kebenaran-kebenaran dari jalur distribusinya ini," ungkap Tirto.

Dalam hal ini Tirto memastikan masalah itu tidak akan terulang lagi dengan menjamin persediaan obat yang sudah mencukupi. Bahkan dalam menghadapi gelombang III Covid-19. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda