kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ganjar Tidak ada Konflik Dengan Puan

Ganjar Tidak ada Konflik Dengan Puan

Sabtu, 29 Mei 2021 19:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Sumber : cnnindonesia.com

DIALEKSIS.COM | Semarang - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan tak pernah terlibat konflik dengan Ketua Dewan Pimpinan Partai PDI Perjuangan Puan Maharani. Pernyataan ini menanggapi polemik antara keduanya.

"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau [Puan], baik-baik saja, bahkan pada saat saya sowan Ibu (Megawati) untuk halalbihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," kata Ganjar usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah, Semarang, Jumat (28/5).

Ganjar sempat menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta untuk silaturahmi sekaligus mengantarkan lukisan karya seniman Djoko Susilo. Pertemuan itu ia lakukan sehari sebelum Puan menyindir 'pemimpin medsos' dalam pidato pengarahan kepada kader PDIP Jateng jelang Pemilu 2024 di Semarang, Sabtu (22/5).

Namun dalam acara pengarahan Puan itu, Ganjar tak diundang. Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto beralasan tak simpatik dengan Ganjar yang tampak ambisius ingin maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Perseteruan itu pun mencuat ke publik. Namun Ganjar membantah berkonflik dengan Puan.

"Jadi ketika kemudian di medsos sepertinya saya sungguh-sungguh, saya sangat kaget, saya ini orang Jawa kader partai yang diajari untuk mendem jero mikul," katanya.

Ganjar menyampaikan bahwa dirinya sangat menghormati Puan karena telah berjasa besar dalam menjadikannya gubernur Jawa Tengah pada 2013 lalu. Dia mengatakan kala elektabilitasnya rendah, Puan membantunya hingga menjadi orang nomor satu di Jateng.

"Mbak Puan lah sebenarnya komandan tempurnya. Itu tidak pernah lupa, saya tidak punya modal saat itu. Maka partai saat itu yang bergerak sehingga saya menang. Inilah cara penghormatan saya terhadap Mbak Puan," ujar Ganjar.

Bambang Wuryanto mengatakan langkah PDIP Jateng tidak mengundang Ganjar dalam acara partai di Semarang yang menghadirkan Puan merupakan bentuk peringatan. Menurutnya, ada tata krama dan etika yang harus dipatuhi oleh seseorang, termasuk ketika ingin maju menjadi capres dari PDIP.

(dmr/pmg)


Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda