kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ekonomi Syariah Tidak untuk Dibenturkan dengan Konvensional

Ekonomi Syariah Tidak untuk Dibenturkan dengan Konvensional

Sabtu, 23 Januari 2021 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Wakil Presiden Ma'ruf Amin. [IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan pengembangan sistem ekonomi syariah di Indonesia tidak untuk dibenturkan dengan konsep ekonomi konvensional, sehingga keduanya harus dapat berjalan beriringan untuk memperkuat perekonomian nasional.

"Dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, kita tidak ingin membenturkannya dengan kemajuan ekonomi dan keuangan konvensional. Kita hidup dalam negara yang menganut dual economy system, sehingga perkembangan ekonomi syariah dan konvensional harus saling bersinergi," kata Wapres Ma’ruf saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) secara virtual dari Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Keberadaan ekonomi syariah, lanjut Wapres, bertujuan untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dalam berkegiatan ekonomi yang sesuai dengan prinsip ajaran Islam. Selain itu, perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

"Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim, membutuhkan pilihan piranti ekonomi dan keuangan yang sesuai dengan prinsip yang dianutnya, untuk mendorong kegiatan ekonomi dan pembangunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Wapres mengatakan keberhasilan ekonomi di suatu negara merupakan tolok ukur terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat, sehingga diperlukan sistem ekonomi inklusif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.

"Ekonomi dan keuangan syariah harus diletakkan sebagai sebuah pilihan ekonomi yang rasional bagi masyarakat. Sehingga ekonomi dan keuangan syariah bukan merupakan hal yang eksklusif, tetapi menjadikannya bersifat universal sesuai dengan prinsip Rahmatan lil Álamin," katanya.

Oleh karena itu, Wapres berharap ada dukungan dan komitmen yang kuat dari berbagai pihak, termasuk lembaga ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Perlu dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh, termasuk dari MES, agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat dalam mendukung perekonomian nasional," ujarnya. (Antara)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda