kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ekonomi Global Lagi Dalam gejolak, Sri Mulyani Sarankan Ini

Ekonomi Global Lagi Dalam gejolak, Sri Mulyani Sarankan Ini

Selasa, 09 Agustus 2022 16:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Menteri Keuangan, Sri Mulyani. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Perekonomian global yang berada dalam gejolak, mendapat perhatian dari Indonesia sebagai pemegang Presidensi KTT G20 tahun ini. Bukti bahwa ekonomi dunia saat ini tengah berada pada posisi yang tidak mudah adalah, Dana Moneter Internasional (IMF) serta Bank Dunia merevisi turun prediksi pertumbuhan global.  

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi global diproyeksi akan mengalami pelemahan. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya risiko stagflasi, ketidakpastian pasar keuangan global, tekanan inflasi, dan situasi geopolitik.

“Lingkungan global kita akan menjadi melemah, sementara tekanan inflasi justru meningkat,” ungkap Menkeu dalam keterangan pers usai Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta kemarin.

Menkeu menjelaskan IMF menurunkan proyeksi ekonomi global dari 3,6 persen ke 3,2 persen untuk tahun 2022 dan tahun 2023 akan lebih lemah lagi dari 3,6 persen ke 2,9 persen.

Sementara, IMF juga memprediksi inflasi negara maju tahun 2022 akan naik hingga 6,6 persen dan negara-negara berkembang akan berada pada level 9,5 persen.

“Dengan adanya kenaikan inflasi yang sangat tinggi di negara maju, terjadi reaksi dari sisi kebijakan moneter dan likuiditas yang diperketat. Ini memacu apa yang disebut capital outflow dan volatilitas di sektor keuangan. Inilah yang harus kita terus kelola di dalam negeri,” kata Menkeu.

Menkeu menilai kondisi tersebut menjadi suatu persoalan harus diatasi bersama dengan kombinasi dari kebijakan fiskal, moneter, maupun kebijakan struktural.

“Kami bersama Gubernur Bank Indonesia akan terus meramu kebijakan fiskal dan moneter secara fleksibel, namun juga pada saat yang sama efektif dan kredibel,” ujar Menkeu. (TV one)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda