kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Ducati Bantah Pernah Marah, Justru Tak Sabar Ingin ke Indonesia

Ducati Bantah Pernah Marah, Justru Tak Sabar Ingin ke Indonesia

Minggu, 14 November 2021 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Tim Ducati. [Foto: Ist]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Jelang ajang balap WBSK di Sirkuit Mandalika, 19-21 November mendatang, Indonesia tengah dihebohkan oleh sebuah kabar tidak mengenakkan dari media yang bermarkas di Swiss, Speedweek.com.

Dalam pemberitaan media balap tersebut mengatakan, pada hari Rabu waktu makan siang, seorang koresponden Indonesia membocorkan video dan gambar yang mengganggu ke Speedweek.com tentang seorang karyawan trek balap dari penyelenggara lokal MGPA membuka kotak kargo Ducati dan mengutak-atik sepeda motor pembalap pabrik Michael Rinaldi. Peti barang hanya boleh dibuka oleh bea cukai dan tim untuk mencegah spionase dan manipulasi industri.

Lebih lanjut, Speedweek.com memberitakan bahwa Bos Ducati, Paolo Ciabatti marah atas kejadian itu.

“Paolo Ciabatti bereaksi dengan tidak mengerti dan marah atas kejadian yang tak tertahankan ini, seperti yang kita ketahui di motorsport hanya dari negara-negara dunia ketiga dan dari 40 tahun yang lalu. Kami tidak tahu apakah mantan pegawai MGPA itu membuka kotak lagi. Ini tidak dapat dikesampingkan dan sedang diselidiki,” tulis Speedweek.com, Rabu, 10 November 2021.

Namun, menyikapi viralnya pernyataan yang mengatasnamakan pabrikan asal Italia tersebut, Ducati membantah pernah marah bahkan sebaliknya tidak sabar ingin segera datang ke Indonesia.

“Terkait apa yang terjadi di Sirkuit Mandalika, Aruba.it Racing - Tim Ducati ingin mengklarifikasi bahwa pihaknya belum membuat pernyataan apapun. Satu-satunya hal yang ingin kami katakan adalah: “Kami tidak sabar untuk berada di Indonesia.”,” tulis Ducati di laman Twitternya, Kamis (11/11) kemarin.

Hal senada juga di ungkapkan secara pribadi oleh Bos Ducati, Paolo Ciabatti lewat akun Instagramnya, Jumat (12/11).

“Kami mencintai Indonesia, kami menantikan untuk balap di Sirkuit Internasional Mandalika,” tulisnya.

“Sangat keliru! Saya tidak pernah membuat komentar apapun terkait masalah itu. Indonesia adalah sebuah negara yang sangat saya cintai,” lanjut Paolo menjawab sebuah pertanyaan di kolom komentar. [lombokinsider.com]

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda