kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Dua WNI Bebas Dari Kelompok Abu Sayyaf, DPR Apresiasi Kinerja Pemerintah

Dua WNI Bebas Dari Kelompok Abu Sayyaf, DPR Apresiasi Kinerja Pemerintah

Senin, 23 Desember 2019 15:02 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Dua dari tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perbatasan Filipina berhasil dibebaskan. Anggota Komisi I DPR RI, Willy Aditya pun mengapresiasi kinerja pemerintah yang sudah bekerja secara cepat dan sigap.

"Saya tentu mengapresiasi kinerja pemerintah dalam upaya pembebasan ini. Pemerintah bisa cepat dan sigap dalam mengupayakan keselamatan warganya. Ini tentu poin plus buat pemerintah lewat kemenkopolhukam," ungkap Willy di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Upaya pembebasan terhadap tiga WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sempat diwarnai kontak senjata. Akibatnya dua orang anggota Abu Sayyaf tewas dan seorang prajurit militer Filipina juga tewas.

Willy mendorong alangkah baiknya pemerintah RI dan Filipina dapat melakukan pendekatan kultural di dalam membebaskan satu WNI lagi yang masih tersandera. Hal itu dikatakannya agar mencegah bertambah lagi adanya korban jiwa.

"Ini untuk mencegah munculnya korban jiwa seperti yang terjadi dalam upaya pembebasan hasil kerja sama pemerintah RI dengan Filipina kemarin," jelasnya.

Lebih jauh, Ketua DPP Partai NasDem itu berharap agar satu orang WNI dapat segera dibebaskan. Namun, dengan catatan kedepannya pemerintah harus bisa memperkuat keamanan di perairan.

"Mudah-mudahan sisa satu sandera yang masih ditahan bisa segera dibebaskan dan selamat serta dapat berkumpul lagi dengan keluarga. Jika itu sudah tunai, saya berharap pemerintah bisa semakin serius dengan keamanan maritimnya, khususnya di perairan selatan Filipina," tandas Willy.

Sebanyak dua dari tiga orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di perbatasan Filipina sejak 24 September 2019 lalu akhirnya berhasil dibebaskan. Ini merupakan hasil kerja sama pemerintah Indonesia dan Filipina dalam operasi pembebasan sandera.

Kedua WNI tersebut berhasil bebas dari cengkeraman pemberontak pada Minggu 22 Desember 2019 kemarin. Hal itu dikonfirmasi langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD.

"Alhamdulillah, hari ini dua dari tiga tersandera bisa dibebaskan. Ini berkat kerjasama Pemerintah Indonesia dan Filipina. Dua orang penyandera tewas," tulis Mahfud di akun Twitter-nya, @mohmahfudmd. (Im/okezone)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda