kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / DPR Minta Pertimbangkan Lockdown, Pemerintah Belum Jadikan Opsi

DPR Minta Pertimbangkan Lockdown, Pemerintah Belum Jadikan Opsi

Selasa, 17 Maret 2020 10:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Presiden Joko Widodo meninjau Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Jumat (13/3/2020). [Foto: BPMI Setpres/Rusman] 


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad meminta pemerintah mengevaluasi secara berkala kebijakan penanganan virus corona yang sudah diberlakukan saat ini. 

Dasco juga menyarankan pemerintah mengundang para ahli untuk berdiskusi terkait opsi lockdown jika memang diperlukan.

"DPR RI meminta kepada pemerintah untuk melakukan evaluasi berkala, mengundang para ahli untuk mempertimbangkan secara matang pemberlakukan lockdown apabila diperlukan mengingat wabah corona ini sudah menjadi wabah nasional," kata Dasco melalui pesan tertulis, Senin (16/3/2020).

Dasco menilai pemerintah saat ini tengah bekerja ekstra menangani dan menghambat penyebaran virus Corona. Dia pun mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran, bersatu padu, gotong royong, dan saling mengingatkan untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

"Terus waspada dan taati arahan dari pemerintah guna membatasi penyebaran dari virus ini," ujar dia.

Presiden Joko Widodo menyampaikan lockdown belum menjadi salah satu opsi pemerintah. Dia hanya meminta agar masyarakat melakukan pembatasan sosial (social distancing) dengan bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah.

Pemerintah pusat memberikan kewenangan kepada daerah untuk menangani corona. Namun, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Munardo mengatakan semua kebijakan daerah terkait penanganan Covid-19 harus berkonsultasi dengan Gugus Tugas.

Doni meminta pemerintah daerah menetapkan protokol penanganan virus Corona yang mencakup sejumlah aspek, seperti pencegahan, respons dan pemulihan. Rencana kebijakan pemda juga harus dikonsultasikan dengan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Pemerintah mengumumkan 17 kasus baru positif Covid-19. Dengan demikian, total tercatat ada 134 pasien corona. Lima di antaranya meninggal dan delapan orang sembuh. (Tempo)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda