kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Dongkrak Omzet, Jokowi Dorong UMKM Manfaatkan Aplikasi Online

Dongkrak Omzet, Jokowi Dorong UMKM Manfaatkan Aplikasi Online

Rabu, 13 Juli 2022 23:55 WIB

Font: Ukuran: - +

Presiden Jokowi dalam acara pemberian NIB bagi pelaku UMK perseorangan, Rabu (13/7/2022). [Foto: Humas Setkab/Jay]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menjual produknya dengan memanfaatkan platform daring guna mendongkrak omzet jualannya.

Hal itu disampaikan Presiden usai mendengar cerita sejumlah pengusaha mikro yang sukses meningkatkan usahanya dengan menggunakan berbagai aplikasi daring pada acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan Tahun 2022 di Gedung Olahraga Nanggala Kopassus, Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Wageningtyas, seorang ibu yang sehari-hari berjualan roti bakar Bandung bercerita bahwa omzet dagangannya saat ini sudah mencapai Rp1 juta per hari. Kepada Presiden Jokowi, ia menuturkan kunci suksesnya tersebut adalah dengan memanfaatkan berbagai aplikasi daring, terutama di masa pandemi Covid-19.

“Omzet sekarang sudah mencapai 1 juta per hari. Berkat online Pak jadi selama pandemi kami usaha ini terbantu dengan aplikasi online,” ujar Wage, panggilan ibu tersebut.

“Jadi yang namanya digitalisasi usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah itu sekarang ini wajib. Jadi Bapak, Ibu, yang belum masuk marketingnya ke dunia online, segera masuk ke aplikasi, apapun platformnya," ujar Presiden Jokowi.

Presiden pun meminta para pelaku UMKM yang hadir untuk mengikuti apa yang telah dilakukan oleh Wage agar kesempatan untuk memasarkan produknya menjadi terbuka lebar. Namun, Kepala Negara mengingatkan agar para pelaku usaha juga turut meningkatkan kesiapan produksinya jika memasarkan produknya lewat aplikasi daring.

“Tetapi ingat, kalau sudah yang namanya masuk ke pasar online kesiapan produksi harus betul-betul siap. Jangan sampai kita hanya produksi bisa 100, nanti pesanannya 10 ribu. Ada banyak kejadian seperti itu dan tidak siap. Jadi harus mempersiapkan diri kalau ordernya banyak. Saya kira bagus bisa masuk ke pasar-pasar online,” jelasnya. [HS]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda