Ditjen Diktiristek Berikan Tambahan Anggaran 1,9 Triliun bagi PTN-BH
Font: Ukuran: - +
Foto: Humas Ditjen Diktiristek
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi memberikan tambahan pendanaan bagi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH). Pendanaan ini diberikan melalui Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum dengan total anggaran sebesar 1,9 triliun.
Program Revitalisasi PTN-BH dilakukan sebagai upaya untuk mengakselerasi transformasi pendidikan tinggi melalui peningkatan kualitas lulusan, dosen, kurikulum dan pembelajaran yang diukur melalui delapan Indikator Kinerja Utama (IKU). Anggaran ini diberikan kepada 21 PTN-BH melalui dua skema yaitu Program Revitalisasi PTN bagi 16 PTN-BH dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi bagi 5 PTN-BH yang masuk top 500 universitas berkelas dunia.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam mengatakan bahwa penambahan anggaran ini menjadi komitmen pemerintah dalam berinvestasi pada pendidikan tinggi untuk membangun daya saing bangsa. Menurutnya, penambahan investasi sangat penting untuk memperkuat kemandirian PTN-BH.
Nizam berharap para pimpinan PTN-BH dapat memastikan anggaran ini dikelola secara efektif dan efisien.
“Saya harap Bapak/Ibu Rektor dapat menjalankan programnya dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas PTN-BH yang telah disepakati melalui Indikator Kinerja Utama,” kata Nizam pada acara penandatanganan Program Revitalisasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PR-PTN BH) dan Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi (PUAPT) 2024 di Hotel Ayana Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Nizam juga menjelaskan, bagi lima PTN-BH yang mendapatkan pendanaan sebagai pusat unggulan riset yaitu UGM, ITB, IPB, UI, dan Universitas Airlangga diberi mandat untuk mengembangkan riset-riset di bidang perubahan iklim yang dikemas dalam lima tema yaitu pangan, energi, kesehatan, konservasi, bencana alam.
“Kelima tema yang sudah dipilih tersebut diharapkan dapat membangun impact yang nyata. Karena ini Pusat Unggulan Antar Perguruan Tinggi, sehingga tentu yang menerima manfaat dari pusat riset ini tidak hanya lima perguruan tinggi saja tapi seluruh perguruan tinggi lain,” terang Nizam.
Plt. Sekretaris Ditjen Diktiristek Tjitjik Srie Tjahjandarie turut menyampaikan tambahan anggaran ini menjadi peluang untuk merevitalisasi sumber daya di PTN-BH. Untuk itu ia berharap perguruan tinggi dapat mengoptimalkan pelaksanaan program ini dengan baik.
“Kami sudah berusaha keras untuk mendapatkan tambahan anggaran ini. Ini adalah peluang yang sangat bagus. Mohon komitmen Bapak/Ibu Rektor dan Wakil Rektor untuk mengawal pelaksanaan program dapat optimal sehingga anggaran dapat diserap dan direalisasikan semaksimal mungkin,” ujar Tjitjik.
Tjitjik juga menjelaskan teknis pencairan anggaran akan dimulai dengan penyaluran 80% pada tahap awal, yang harus dioptimalkan dengan baik oleh penerima anggaran. Sedangkan, sisa 20% akan dicairkan setelah melalui evaluasi dan pemantauan secara berkala dari Ditjen Diktiristek. [*]