Beranda / Berita / Nasional / Dinkes Subang Diminta Audit Kasus Ibu Hamil Meninggal setelah Ditolak RS

Dinkes Subang Diminta Audit Kasus Ibu Hamil Meninggal setelah Ditolak RS

Selasa, 07 Maret 2023 23:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Ilustrasi melahirkan. (Merdeka)

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Brian Sri Prahastuti mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang harus melakukan audit kasus meninggalnya seorang ibu hamil setelah ditolak melahirkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang, Jawa Barat baru-baru ini.

Selain itu, Dinkes dinilai perlu merumuskan rekomendasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, terutama di RSUD Ciereng, Subang.

"Dinkes Kabupaten Subang wajib melakukan audit kasus untuk mengetahui penyebab kematian ibu serta merumuskan rekomendasi agar kasus serupa tidak terjadi lagi, terutama di RSUD Ciereng Subang," ujar Brian dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).

Brian pun menyayangkan masih adanya penolakan penanganan situasi gawat darurat oleh RS. Terlebih, kasus di Subang menyebabkan kematian ibu dan bayi.

"Sementara kita ketahui bahwa penurunan angka kematian ibu merupakan prioritas nasional seperti halnya penurunan angka stunting," ujar dia.

Brian menyampaikan, saat ini sudah ada standar kualitas layanan yang harus dipatuhi oleh Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehemsif (PONEK) di RS. Standar tersebut disusun untuk mencegah keterlambatan penanganan kasus kegawatdaruratan obstetrik dan neonatal di RS.

Brian pun menyoroti kronologi sebelum ibu hamil di Subang tersebut meninggal. Dia menyebutkan, pasien sudah mendapatkan penanganan awal di IGD RS sebelum dialihkan ke bagian PONEK.

"Semestinya, urusan administrasi diselesaikan tanpa menunda tindakan medis yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayi," ucap Brian.

Diberitakan sebelumnya, Kurnaesih (39), ibu hamil asal Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat meninggal setelah ditolak melahirkan di RSUD Ciereng Subang pada 16 Februari 2023.

Pihak keluarga bersama bidan desa sudah mencoba membawa Kurnaesih ke rumah sakit tersebut. Namun, perawat mengatakan bahwa ruangan khusus ibu melahirkan dan ICU penuh.

Perawat mempersilakan keluarga membawa Kurnaesih ke rumah sakit lain. Bidan desa sempat meminta perawat untuk memeriksa Kurnaesih, tetapi hal itu diabaikan. Bidan desa dan keluarga akhirnya membawa Kurnaesih keluar dari RSUD Ciereng Subang untuk dibawa ke rumah sakit lain.

Namun, dalam perjalanan, Kurnaesih muntah-muntah dan akhirnya meninggal dunia. [Kompas]

Keyword:


Editor :
Sammy

riset-JSI
Komentar Anda