Dilantik Menjadi Mendikbud, Nadiem Makarim Akui Tak Punya Program 100 Hari
Font: Ukuran: - +
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersalaman dengan CEO Go-Jek, Nadiem Makarim, saat menghadiri peluncuran Go-Viet di Hotel Melia, Hanoi, Vietnam, Rabu, 12 September 2018. Peluncuran ini memastikan layanan Go-Viet akan tersedia di 12 distrik di Ho Chi Minh City. (Foto: Biro Pers Setpres)
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengaku dirinya tidak punya program 100 hari menjabat sebagai menteri.
"Saya selalu ditanya apa rencana 100, sejujurnya saya tidak punya rencana 100 hari. Tapi saya akan duduk dan mendengar serta berbicara dengan pakar-pakar yang ada di hadapan saya saat ini," ujar Nadiem saat memberikan sambutan pada acara serah terima jabatan di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.
Dalam kesempatan itu, Nadiem meminta agar tidak dipanggil Pak Menteri melainkan dipanggil Mas Menteri saja. Nadiem juga mengaku grogi, pada hari pertama menjadi Mendikbud. Ia awalnya kaget ketika masuk mobil ada ajudan yang menemaninya.
Nadiem mengatakan akan mengerjakan semua aspirasi murid-murid Indonesia, yakni belajar. Dia menambahkan dirinya berdiri di depan bukan sebagai guru, melainkan sebagai murid.
"Saya sudah mempersiapkan diri. Saya mohon kepada semua Dirjen Dikbud dan Dikti untuk bersabar dengan saya. Walaupun bukan dari kalangan pendidikan. Saya murid yang baik, belajar dengan baik," kata dia.
Dia menambahkan kalau ada prinsip yang dikedepankan, pihaknya akan mengedepankan gotong royong. Gotong royong merupakan kata kunci untuk menjalankan kementerian secara bersama-sama.
"Bagi semuanya, saya berharap saya bisa mengenal anda semuanya lebih dalam. Saya akan belajar dan menjadi murid yang baik," kata Nadiem.
Nadiem Makarim yang merupakan pendiri Gojek dilantik menjadi Mendikbud periode 2019-2024 di Jakarta, Rabu. (im/tempo)