kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Di Jeddah Ada Bioskop, Menag Heran di Aceh Bioskop Tidak Diizinkan

Di Jeddah Ada Bioskop, Menag Heran di Aceh Bioskop Tidak Diizinkan

Minggu, 05 Januari 2020 08:16 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Agama Fachrul Razi: Net


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi heran mengapa bioskop tidak diizinkan beroperasi di Aceh. Padahal, di negara Islam seperti Arab Saudi bioskop sudah diperbolehkan.

"Kemajuan negara Arab luar biasa dan kadang mengejutkan saya. Saya orang Aceh bioskop di Aceh dihabiskan, semua tidak boleh ada. Ternyata di Jeddah (Arab Saudi) ada bioskop dua, di Jeddah negara Islam, tempat Rasulullah dilahirkan, tempat nabi dilahirkan di sana ada bioskop," ujar Fachrul dalam sambutannya, di acara Hari Amal Bakti Kemenag RI ke-74 di Asrama Haji Medan, Sabtu (4/1).

Sementara itu, di Aceh, bioskop tidak boleh ada lantaran kehadirannya dianggap tidak sesuai dengan ajaran Islam.

"Saya tidak tahu yang mana yang betul, tapi boleh menjadi perhatian kita bersama. Mungkin ada sesuatu yang perlu kita benahi. Saya khawatir kalau tidak berbenah yang tadinya orang banyak mencontoh kita Islam di Indonesia, khawatirnya lama-lama berpaling," ujar Fachrul Razi .

Dalam sambutanya Fachrul Razi juga meminta umat Islam di Indonesia meniru negara Islam yang lebih maju, terutama dalam merawat kerukunan antar umat beragama.

Dia mencontohkan ketika dia melakukan perjalanan ke Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) dua pekan lalu dan bertemu seorang pangeran bernama Muhammad Bin Zaid. Saat itu Zaid mengatakan pada dirinya bahwa kemajuan objek wisata di Abu Dhabi karena kerukunan antar umat beragama.

"Selalu saya ingat pesan Pangeran Muhammad Bin Zaid (bahwa) tidak akan datang orang melihat wisata Bapak, kalau Bapak tidak rukun dan damai. Dan jangan lupa, yang datang berwisata itu kebanyakan non muslim. Mereka itu tidak akan suka datang ke sebuah negara yang memang orang seagamanya dimusuhi di sana," ungkap Fachrul Razi

Fachrul Razi juga mencontohkan bagaimana kerukunan umat beragama mampu membuat pemimpin Arab Saudi Raja Salman nyaman dengan keadaan di Indonesia hingga memperpanjang jadwal liburan saat berkunjung pada 2017 lalu.

"Mungkin karena dia merasa di sana ada ketenangan, di sana ada kedamaian. Padahal di Indonesia mana pun pasti ada kedamaian, mereka belum tahu saja. Mudah-mudahan ke depan kita tunjukkan di mana pun di pelosok Indonesia ini, kedamaian ada kita sangat rukun dan damai," tutup Fachrul Razi. (Im/kumparan)



Keyword:


Editor :
Im Dalisah

riset-JSI
Komentar Anda