Beranda / Berita / Nasional / Data Pinjol, Imigrasi, Bank Diduga Bocor dan Dijual di Raid Forum

Data Pinjol, Imigrasi, Bank Diduga Bocor dan Dijual di Raid Forum

Sabtu, 15 Januari 2022 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustrasi hacker. [Foto: Istimewa]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Data nasabah bank, dan nasabah perusahaan finansial (Pinjol) serta Ditjen Imigrasi diduga bocor dan dijual di situs gelap Raid Forum. Kabar kebocoran data itu menyeruak di jagat maya, hari ini Jumat (14/1/2022).

Dialnsir dari cnnindonesia.com, Sabtu (15/1/2022), Kebocoran data ini pertama kali diungkap oleh akun @rednesia di Twitter yang dimana akun tersebut juga membagikan tangkapan layar dari akun yang menjualnya di situs gelap.

Dalam postingan di raidforum, data itu dibagikan oleh akun Sentap. Terdapat lebih dari 150 pesan email dari bank itu, termasuk dokumen transaksi yang sudah pernah dilakukan. terdapat beberapa data karyawan dari bank.

Dalam tangkapan layar itu, Terlihat surat itu dikeluarkan pada 4 Januari 2021. Sementara itu kebocoran data juga menimpa Ditjen Imigrasi. Dalam laman tersebut muncul file berjudul 'Indonesia Immigration Data up to 2021/September'. Data yang disebar akun bernama DBChaser berisi 3,5 juta data, yang diambil dari tahun 2015 sampai 2021 September.

Dalam postingan tersebut terdapat informasi unggahan di raidforum, yaitu pada 12 Januari 2022, pukul 22:27. Data yang dibocorkan itu meliputi data paspor, id pengguna, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, hingga masa berlaku paspor.

Kemudian juga, 12 juta data pelanggan perusahaan finansial (pinjol) juga diduga bocor, namun tidak disebutkan nama perusahaan pinjol yang dimaksud. Data itu diunggah oleh RafRR dan diposting pada 12 Januari pukul 12.09 siang. Dalam data sampel itu terdapat informasi nama lengkap, nomor ponsel dan alamat lengkap.

Sebelumnya data pasien Covid-19 milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum, Kamis (6/1/2022). Lebih kurang ada yang tersebar itu berasal data dari 6 juta pasien.

Pengunggah juga memberi sampel medis sebanyak 3.26 GB. Dokumen yang bocor itu merupakan isi rekam medis pasien. Sementara sampel dokumen pasien 720 GB. Dalam situs itu juga ada keterangan dokumen "Centralized Server of Ministry of Health of Indonesia."

Selanjutnya data sekitar 160 ribu diduga milik pelamar kerja di PT Pertamina Training & Consulting bocor dan dibagikan secara gratis di raid forum, Selasa (11/1). Pengunggah file yang bocor tersebut merupakan akun Astarte, akun yang juga mengunggah enam juta data pasien yang dikelola Kemenkes.

Pembocor membagikan data itu dalam 12 tautan yang berukuran 60 GB, berisi data diri pelamar yang diunduh secara cuma-cuma. Dia juga menampilkan sampel data pelamar yang disebut berasal dari situs resmi anak perusahaan Pertamina itu. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda