kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Daerah Rawan KKB, Kapolda Papua Sarankan Gelar Salat Id di Dalam Masjid

Daerah Rawan KKB, Kapolda Papua Sarankan Gelar Salat Id di Dalam Masjid

Senin, 02 Mei 2022 09:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri (Foto: Wilpret Siagian/detikcom)


DIALEKSIS.COM | Nasional - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyarankan agar pelaksanaan Salat Idul Fitri di daerah rawan gangguan keamanan dilaksanakan di dalam masjid atau di aula. Terutama gangguan keamanan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Saya sudah menyarankan ke kapolres-kapolres yang berada di daerah rawan, agar berkoordinasi dengan tokoh agama dan ulama yang ada di daerahnya sehingga pelaksanaan Salat Id dalam rangka Idul Fitri 1443 H dilaksanakan di masjid," kata Irjen Fakhiri di Jayapura, seperti dilansir dari Antara, Senin (2/5/2022).

Dia membenarkan imbauan itu agar pelaksanaan Salat Id berlangsung aman tanpa gangguan yang berarti, mengingat beberapa hari terakhir terjadi peningkatan gangguan keamanan yang dilakukan KKB.

Pada Minggu (1/5) pagi, anggota TNI-Polri yang berjaga di sekitar gereja di Okbibab saat sedang melaksanakan ibadah, KKB melakukan penembakan terhadap personel TNI-Polri. Menurutnya, akibat penyerangan itu dua anggota TNI-Polri terluka tembak dan kini sudah dirawat di rumah sakit di Jayapura.

"Saya sebagai orang asli Papua prihatin dengan insiden yang terjadi Minggu pagi saat anggota melakukan pengamanan terhadap masyarakat yang sedang beribadah, tiba-tiba ditembaki KKB hingga mengakibatkan dua orang terluka," ujar Fakhiri.

Fakhiri mengaku ada enam kabupaten di Papua yang masuk kategori rawan gangguan KKB, di antaranya Kabupaten Puncak, Nduga, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo.

"Anggota diminta waspada dan tidak mudah terpancing dengan aksi yang dilakukan KKB, mengingat bila dilakukan tanpa perencanaan yang matang dapat menimbulkan kerugian baik itu jiwa maupun senjata api atau amunisi," imbuh Fakhiri [detik.com].

Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
Komentar Anda