kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Curhat Pengusaha Terkait Ramalan Covid-19 Tuntas Akhir Tahun

Curhat Pengusaha Terkait Ramalan Covid-19 Tuntas Akhir Tahun

Sabtu, 18 April 2020 13:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Presiden Joko Widodo [Foto: BPMI Setpres/Rusman]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kasus virus corona dari hari ke hari kian bertambah. Saat ini jumlah kasus mencapai angka 5.923 kasus dan berpotensi terus bertambah.

Kalangan pengusaha menilai pemerintah perlu lebih getol lagi dalam penanggulangan virus corona. Mulai dari penyediaan alat kesehatan hingga penyediaan social safety net.

"Memang nggak mudah. Kita nggak pernah alami hal seperti ini, krisis. Nggak mudah koordinasi, tapi memang perlu lebih cepat bergerak. Utamanya distribusi kepada alat-alat kesehatan. Tenaga medis yang ada di garda depan juga kurang APD-nya. Kondisinya mereka harus diproteksi. Kita lihat banyak yang udah berjatuhan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani kepada CNBC Indonesia, Jumat (17/4/2020).

Permintaan agar pemerintah bisa lebih cepat bergerak memang sangat wajar. Selama ini, pergerakan yang dilakukan dinilai lambat karena hal-hal birokratis. Dalam keadaan darurat saat ini, hal tersebut harus lebih banyak dipotong. Agar tidak semakin banyak korban berjatuhan.

"Harus dilaksanakan secara disiplin. Untuk stop penyebaran. Tapi penanganan kesehatan memang perlu koordinasi lebih kuat antara pusat dan daerah. Termasuk gugus tugas, rumah sakit, Kemenkes karena Rumah Sakit perlu dapat distribusi yang cukup," katanya.

Ditambahnya stok distribusi alat kesehatan kepada rumah sakit akan membuat tenaga kesehatan lebih leluasa dalam bekerja.

Pasalnya, sudah banyak tenaga kesehatan yang terpapar virus corona karena fasilitas yang tidak memadai. Tidak ketinggalan, alat pengetesan terhadap masyarakat juga perlu menjadi perhatian.

"Saya rasa test kit, saya liat testing masih sangat kecil. Ini harus diperbanyak. Ini isu-isu yang sudah dilontarkan, namun realisasi harus dijalankan," katanya. (CNBC Indonesia)

Keyword:


Editor :
Sara Masroni

riset-JSI
Komentar Anda