Beranda / Berita / Nasional / Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba November, BMKG: Aceh Potensi Longsor

Cuaca Ekstrem Musim Pancaroba November, BMKG: Aceh Potensi Longsor

Jum`at, 01 November 2019 09:29 WIB

Font: Ukuran: - +

Ilustasi longsor. [Foto: Republika]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem seiring masuknya masa peralihan atau musim pancaroba pada awal hingga pertengahan November 2019.

"Karakteristik pancaroba yang menjelang sampai pertengahan November, kejadian cuaca ekstremnya itu yang perlu diwaspadai," kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin dalam konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).

Ia mengatakan wilayah yang harus diwaspadai terkait kondisi cuaca ekstrem pada November hingga awal Desember adalah wilayah Jawa, terutama Jawa Barat dan Jawa Timur.

Selain itu, potensi longsor kemungkinan akan terjadi di wilayah Sumatera, terutama wilayah pesisir atau di Sumatera Utara.

"Aceh juga cukup tinggi. Kemudian nanti menjelang awal musim hujan, banyak hujan pada bulan-bulan Desember itu di wilayah Jawa, Jawa Tengah, Jawa Barat," kata Miming Saepudin, seperti dirilis Tempo, Jumat (01/11/2019).

Ia juga menjelaskan, memasuki musim pancaroba tersebut, wilayah Sumatera sudah dilanda banjir. 

Sementara itu, di beberapa titik wilayah Jawa, hujan sudah cukup lebat. Namun, ia belum mendapat laporan tentang adanya puting beliung, meski terdapat hujan es di wilayah Bogor, menurut informasi yang ia peroleh.

Potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan hujan lebat, hujan es dan puting beliung itu kemungkinan dapat terjadi juga di wilayah lain dan hal itu perlu diwaspadai warga setidaknya sampai pertengahan November.

Hujan es dan puting beliung, katanya, merupakan kejadian yang pada umunya terjadi pada musim transisi atau pancaroba. 

Hal itu disebabkan oleh perbedaan kondisi yang sangat mencolok antara pagi hari yang cenderung cerah dan panas kemudian menjadi lembab di siang hari dan terjadi hujan yang disertai angin kencang di sore hari. 

Kondisi tersebut berbeda dengan kondisi yang terjadi pada puncak musim hujan. Pada puncaknya, hujan sudah mulai terjadi dari pagi dengan intensitas hujan yang ringan hingga sore hari.

Namun, kata dia, pada musim pancaroba, hujan hanya terjadi dalam waktu singkat pada siang atau sore hari saja.

Sementara itu, seperti halnya fenomena puting beliung, potensi fenomena hujan es juga sangat mudah dikenali karakteristiknya.

"Jadi ketika pagi sampai paling tidak jam 11 atau jam 10 itu kondisinya sangat panas. Kemudian awan itu pertumbuhannya cepat pada siang hari. Kemudian, karakteristik warnanya cepat menghitam. Artinya uap airnya sangat banyak dan dipastikan hujannya juga akan sangat lebat di sana," katanya.

BMKG memperkirakan potensi hujan es akan paling sering terjadi terutama di wilayah Jawa, yaitu di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Sementara itu, cuaca ekstrem akan terjadi hingga Desember di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur.

Sedangkan, potensi puting beliung kemungkinan akan terjadi di wilayah Sumatera karena kondisi di sana sudah cukup banyak hujan. (me/dbs)


Keyword:


Editor :
Makmur Emnur

riset-JSI
Komentar Anda