Bulog Terjerat Utang Rp 13 T Karena CBP
Font: Ukuran: - +
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa perusahaannya terjerat utang senilai Rp13 triliun. Utang tersebut dipicu akibat pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang mencapai 1,2 juta ton.
Buwas, sapaan akrabnya, mengatakan cadangan beras tersebut merupakan stok hingga minggu ketiga menjelang akhir tahun yang diserap dari petani lokal.
Ia mengatakan beras CBP sebagai salah satu bentuk penugasan negara harus segera dibayarkan. Apabila tidak, maka Bulog akan merugi dan bunganya akan semakin membengkak.
Namun demikian, beras tersebut baru akan dibayarkan pemerintah ketika sudah tersalurkan kepada masyarakat. Padahal, menurutnya seharusnya pemerintah membayar pengadaan beras tersebut sesegera mungkin.
Mantan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut berharap agar ada kepastian dari pemerintah terkait kebutuhan beras CBP setiap tahunnya.
Bulog dinilai hanya perlu menyiapkan anggaran untuk keperluan distribusi hingga perawatan beras, apabila pemerintah langsung membayarkan beras CBP. Dengan begitu, utang Bulog tidak akan menumpuk. (CNN Ind)