Beranda / Berita / Nasional / BPS Nobatkan Kementan Sebagai Mitra Terbaik Satu Data

BPS Nobatkan Kementan Sebagai Mitra Terbaik Satu Data

Minggu, 26 September 2021 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Gedung Kementerian Pertanian RI. [Foto: IST]

DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Pertahanan mendapatkan apresiasi sebagai mitra terbaik Badan Pusat Statistik (BPS) 2021 dalam peningkatan kinerja komunikasi satu data.

Penyerahan apresiasi tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Statistik Nasional 2021 serta peluncuran logo sensus pertanian 2021 (ST2023) sesuai standar internasional dari World Census of Agriculture 2020.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan selamat atas penghargaan tersebut. Margo mengatakan, Kementen adalah mitra terbaik yang memiliki kontribusi besar dalam perkembangan statistik nasional. Da berharap, agar kemitraan ini dapat memberi solusi agar Indonesia dapat segera keluar dari krisis pandemi.

"Sekali lagi selamat kepada Kementerian Pertanian atas kinerja komunikasi satu datanya. Tentu juga kami mengharapkan agar Kementerian memberikan alternatif alternatif solusi untuk membantu bangsa Indonesia keluar dari dampak pandemi," kata Margo, Sabtu, 25 September 2021.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut penghargaan yang diterima sebagai kado istimewa bagi para petani dan pejuang pangan yang bekerja keras mencukupi kebutuhan pangan secara berkelanjutan. Dia menegaskan, sektor pertanian adalah sumber kehidupan, sekaligus merupakan lapangan kerja yang dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi.

"Bisakah itu semua tanpa data? Tentu semua harus pakai data kan. Kalau begitu data statistik menjadi penting karena awal dari perencanaan semua keberhasilan itu harus dimulai dari data yang akurat dan benar," ujar Syahrul.

Dia memaparkan, sektor pertanian adalah tulang punggung penggerak roda ekonomi, baik desa, kabupaten, sampai provinsi dan nasional. Selain itu, sektor pertanian sudah teruji mampu bertahan di tengah badai dan krisis pandemi.

Karena itu, bagi Sayhrul, data menjadi sumber informasi yang tidak boleh terakrobatis atau bias dari kepentingan-kepentingan yang ada.

"Data tidak boleh salah karena data menentukan arah sebuah kebijakan. Oleh karena itu siapa pun pemangku kepentingan terhadap data statistik harus bisa menjadikan konsolidasi konsepsi untuk kita bersama," tuturnya.

Untuk diketahui, sensus pertanian 2023 (ST2023) adalah sensus pertanin ketujuh yang dilaksanakan BPS. Sensus ini sudah menggunakan trobosan teknologi seperti penggunaan Computer Asissted Personal Interviewing (CAPI) dan Computer Assisted Web Intervieweng (CAWI) untuk kali pertama dalam sejarah sensus pertanian Indonesia. (CNN Indonesia)

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI
Komentar Anda