Beranda / Berita / Nasional / BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Selama Nataru

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem Selama Nataru

Jum`at, 06 Desember 2024 17:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati. [Foto: dok. BMKG]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyampaikan kesiapan menghadapi arus mudik dan wisata yang bertepatan dengan puncak cuaca ekstrem, selama berlangsungnya masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.

"Perlu diwaspadai bersama, saat ini kita sedang memasuki musim hujan dan Puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari. Artinya, selama mudik nataru mulai dari ketika posko dimulai tanggal 18 sampai 5 Januari ini kebetulan berada pada menuju puncak musim hujan di sebagian wilayah," ujar Dwikorita.

Dwikorita juga mengungkapkan bahwa intensitas hujan diprakirakan meningkat 20% dibandingkan kondisi normal akibat fenomena La Nina lemah. Puncak hujan diprediksi terjadi pada akhir Desember di sebagian besar wilayah Sumatra dan Jawa, khususnya di bagian selatan. Sementara itu, wilayah Jawa bagian tengah hingga pesisir utara diperkirakan akan mengalami puncak hujan pada Januari 2025.

Wilayah Sumatera dan Jawa, yang diprediksi akan mengalami mobilitas tinggi selama Nataru, berada dalam kondisi yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan gangguan lalu lintas.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang berencana melakukan perjalanan, untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan selama perjalanan," tegas Dwikorita.

Dwikorita menyebutkan, BMKG telah mempersiapkan posko siaga di berbagai lokasi strategis untuk mengantisipasi cuaca ekstrem selama periode mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Posko utama BMKG berada di tingkat nasional di Kantor Pusat BMKG. Selain itu, posko gabungan dengan Kementerian Perhubungan dan Kantor ASDP Dermaga Dua Pelabuhan Merak. Sebanyak 38 posko disiapkan di seluruh stasiun BMKG di 38 provinsi, sementara posko gabungan lainnya beroperasi di 13 pelabuhan dan 96 bandara, guna mendukung kelancaran arus mudik.

Selanjutnya, untuk mendukung pemantauan kondisi cuaca, BMKG telah menyiapkan lebih dari 1.200 alat monitoring cuaca yang dilengkapi radar cuaca, serta lebih dari ratusan alat pendeteksi gempa berjumlah ratusan dan 6 pemodelan.

BMKG terus berupaya untuk selalu siaga dengan memberikan informasi cuaca terupdate kepada masyarakat, melakukan peningkatan koordinasi lintas sektor dalam diseminasi informasi, serta sosialisasi peringatan dini guna meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipasi kepada masyarakat. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI