Beranda / Berita / Nasional / Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp22,58 T

Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp22,58 T

Jum`at, 15 Oktober 2021 13:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Kemenkomarinves menyebut biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung bengkak US$1,6 miliar atau Rp22,58 triliun. Saat ini pembengkakan tengah diaudit BPKP. Ilustrasi. [Foto: ANTARA/M Agung Rajasa]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi menyebut nilai investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung bengkak US$1,6 miliar. Kalau dirupiahkan, pembengkakan itu mencapai Rp22,58 triliun (Kurs Rp14.117 per dolar AS).

Adapun estimasi pembengkakan biaya proyek ini lebih rendah dari perkiraan terakhir yang disampaikan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pasalnya, sebelumnya KAI yang merupakan salah satu anggota konsorsium proyek menyebut investasi proyek bengkak sekitar US$1,93 miliar atau Rp27,24 triliun.

Dilansir dari cnnindonesia.com, Jumat (15/10/2021), Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto mengungkapkan, Range-nya saat ini sekitar US$1,6 miliar cost overrun-nya.

Dengan estimasi pembengkakan biaya ini, maka kebutuhan dana proyek yang semula bernilai US$6 miliar atau Rp84,7 triliun akan naik menjadi US$7,6 miliar atau Rp107,28 triliun.

Kendati begitu, Seto mengatakan estimasi pembengkakan biaya proyek ini baru berasal dari hasil hitung-hitungan internal pemerintah.

Namun, pemerintah masih menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit atas pembengkakan nilai proyek tersebut.

"Terkait cost overrun, audit dilakukan oleh BPKP. Hasil auditnya diharapkan selesai sebelum akhir tahun," katanya.

Jika hasil audit dari BPKP selesai, pemerintah akan melakukan pembahasan di level Komite Percepatan Proyek yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (CNN Ind)

Keyword:


Editor :
Alfatur

riset-JSI
Komentar Anda