DIALEKSIS.COM | Tangerang - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mendorong generasi muda untuk memperbaiki pola konsumsi pangan dengan menerapkan prinsip Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA). Langkah ini dinilai penting untuk mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.
Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, menegaskan pentingnya edukasi gizi sejak dini agar anak dan remaja terbiasa menerapkan pola makan sehat di kehidupan sehari-hari.
Rinna menjelaskan, kesadaran gizi harus dimulai dari kebiasaan sederhana, seperti mengenali sumber pangan lokal dan mengurangi konsumsi makanan instan yang rendah nilai gizi. Pemerintah juga telah menggulirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak dan remaja.
“Program Makan Bergizi Gratis hadir untuk memastikan generasi muda mendapat gizi seimbang sejak sekolah,” ucap Rina dalam keterangannya yang diterima pada Minggu (9/11/2025).
Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat, 46,23 persen pasien anak penderita diabetes di 13 kota besar berada pada usia 10“14 tahun. Sementara Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan prevalensi anemia remaja usia 15“24 tahun mencapai 15,5 persen.
Bapanas menilai angka tersebut menjadi alarm penting bagi perbaikan pola konsumsi masyarakat muda. Karena itu, Bapanas terus menggencarkan edukasi melalui program B2SA Goes to School (BGtS) yang sepanjang 2024 telah menjangkau lebih dari 80 ribu pelajar di 38 provinsi.[in]