ASDP Siapkan 80 Kapal dan Sistem Digital Ferizy untuk Atur Lonjakan Arus Nataru

DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan kesiapan penuh menghadapi lonjakan mobilitas pada masa Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) dengan memperkuat koordinasi lintas instansi, digitalisasi layanan, serta pengaturan arus di tiga lintasan utama Sumatera-Jawa-Bali.

Direktur Operasi & Transformasi ASDP, Rio Lasse, mengatakan tantangan operasional tahun ini lebih kompleks karena pola pergerakan masyarakat semakin meningkat. Ia menegaskan pengelolaan berbasis data dan sistem tiket digital Ferizy menjadi kunci kelancaran. 

“Manajemen arus dimulai sejak rumah, bukan saat kendaraan tiba di pelabuhan,” ujar Rio.

Pada lintasan Merak-Bakauheni, ASDP menyiapkan hingga 47 kapal dan tujuh dermaga, ditambah pelabuhan pendukung seperti Bojonegara dan Ciwandan untuk memecah kepadatan. Sementara di Ketapang-Gilimanuk, 28-33 kapal disiagakan dengan tambahan dermaga LCM yang menambah kapasitas sekitar 2.000 kendaraan kecil.

ASDP juga memperkuat delaying system melalui rest area dan buffer zone di Banyuwangi dan Gilimanuk, serta mendukung kebijakan pembatasan truk sumbu tiga ke atas pada 19 Desember 2025-4 Januari 2026. Sebagian arus logistik dialihkan menuju Jangkar-Lembar guna mengurangi beban darat di Bali.

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai strategi buffering terbukti efektif dan perlu diperluas hingga Tol Jakarta-Merak. Sementara Dirjen Perhubungan Darat, Aan Suhanan, memproyeksi pergerakan masyarakat naik lebih dari 4% sehingga operasi harus dilakukan secara “luar biasa”.

Menghadapi potensi cuaca ekstrem di Selat Bali, ASDP memperketat SOP keselamatan dan mengaktifkan monitoring real-time di seluruh simpul pergerakan. Perusahaan optimistis layanan penyeberangan Nataru 2026 berlangsung aman dan terkendali. [red]