kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / Anwar Abbas Sebut Pemilihan Ketum dan Sekum Muhammadiyah Tak Sampai Semenit

Anwar Abbas Sebut Pemilihan Ketum dan Sekum Muhammadiyah Tak Sampai Semenit

Minggu, 20 November 2022 21:30 WIB

Font: Ukuran: - +


Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti [Foto: YouTube tvMu Channel]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti kembali terpilih menjadi Ketua Umum dan Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, Jawa Tengah. Salah seorang anggota formatur PP Muhammadiyah Anwar Abbas menceritakan detik-detik keduanya dipilih untuk duduk di pucuk pimpinan Muhammadiyah. 

Anwar Abbas mengatakan duet Haedar dan Abdul Mu'ti terbilang sangat cepat. Dia menyebut dalam proses musyawarah, para kader yang memutuskan memilih keduanya tak sampai satu menit.

"Teman kan melihat bahwa duet, istilahnya kan kolektif kolegial ya. Cuma peran dari Ketua Umum dan Sekretaris Umum kan sangat besar dan mereka berdua itu menurut kami ya, baik yang sudah ada, yang sudah terpilih lagi atau yang baru terpilih itu kami menganggapnya duet yang serasi," kata Anwar Abbas usai sidang pleno VIII di Edutorium UMS Solo, seperti dilansir detikJateng, Minggu (20/11/2022).

"Kalau menurut saya sebenarnya jika ditanya siapa yang akan jadi ketua umum? Semua ngomong Pak Haedar, berapa detik itu? Siapa yang pantas jadi sekretaris umum? Pak Mu'ti. Berapa detik, nggak sampai satu menit," ungkapnya ditanya berapa lama proses musyawarah memilih ketua umum dan sekretaris umum PP Muhammadiyah.

Anwar Abbas juga menyebut tak terjadi silang pendapat saat pemilihan ketua umum dan sekretaris umum PP Muhammadiyah. Anwar menyebut 13 formatur menyetujui Haedar dan Abdul Mu'ti memimpin kembali di PP Muhammadiyah.

Seperti diketahui, Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo telah memilih kembali Haedar Nashir sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah. Kemudian, Abdul Mu'ti juga kembali terpilih menjadi Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah.(Detikcom)


Keyword:


Editor :
Akhyar

riset-JSI
Komentar Anda