DIALEKSIS.COM | Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatatkan kinerja positif selama Angkutan Lebaran (Angleb) 2025. Keberhasilan itu tak lepas dari sinergi lintas sektor dan optimalisasi sistem digital, terutama aplikasi pemesanan tiket daring Ferizy, yang terbukti menjadi instrumen krusial dalam pengendalian arus penumpang dan kendaraan.
“ASDP memprioritaskan aspek keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran bagi seluruh pengguna jasa,” ujar Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, dalam keterangan resminya. “Posko operasi berjalan efektif, dengan sistem monitoring real time, evaluasi harian, serta kesiapsiagaan petugas selama 24 jam.”
Selama periode mudik 21-31 Maret dan arus balik 2-11 April 2025, ASDP mengoperasikan 245 unit kapal, naik 3,81 persen dibanding tahun lalu. Sebanyak 5,82 juta penumpang dan 1,30 juta unit kendaraan dilayani di 15 lintasan utama yang dipantau secara nasional.
Meski jumlah kendaraan turun tipis 2 persen dibanding tahun lalu, volume penumpang justru meningkat signifikan hingga 10,5 persen. Penurunan kendaraan ini mencerminkan distribusi moda transportasi yang lebih merata serta hasil dari manajemen lalu lintas yang lebih efisien.
Heru menyebut sistem tiket daring Ferizy sebagai elemen penting dalam kelancaran arus Lebaran. “Sistem tiket daring terbukti sangat membantu pengaturan distribusi kendaraan dan mencegah antrean di pelabuhan. Kami terus mengimbau masyarakat agar membeli tiket melalui aplikasi Ferizy dan datang ke pelabuhan sesuai waktu di tiket,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima pada Minggu (13/4/2025).
Layanan tertinggi tercatat di lintasan Merak�“Bakauheni dan Ketapang�“Gilimanuk. Di lintasan Sumatera-Jawa, misalnya, sebanyak 885.828 penumpang melintas saat arus mudik, dan naik menjadi 945.484 penumpang saat arus balik. Hal ini menunjukkan lonjakan mobilitas pasca-Lebaran, termasuk perjalanan non-mudik yang cukup tinggi.
Arus kendaraan dari Sumatera ke Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni tercatat 112.491 unit saat arus balik, naik dari 81.652 unit saat mudik. Dari sisi penumpang, terjadi peningkatan dari 413.808 orang menjadi 529.575 orang. Heru menilai ini sebagai indikasi pertumbuhan mobilitas antarpulau dan potensi arus wisata yang terus berkembang.
Sementara itu, di lintasan Bali-Jawa, pergerakan kendaraan dari Pelabuhan Gilimanuk mencatat 156.861 unit saat mudik dan 154.020 unit saat balik. Penumpangnya mencapai 494.645 orang saat mudik dan 509.126 orang saat balik, dengan selisih kendaraan yang belum kembali sebesar 1,8 persen.
Secara total, ASDP menjalankan 21.973 trip penyeberangan, meningkat 4,2 persen dari tahun lalu. Armada terdiri dari 65 kapal milik ASDP Group dan 180 kapal swasta.
Heru menutup pernyataannya dengan apresiasi terhadap seluruh pemangku kepentingan. “Keberhasilan ini adalah hasil kolaborasi intensif antara regulator, operator, aparat keamanan, dan masyarakat. Seluruh aktivitas dikendalikan penuh oleh manajemen ASDP, baik dari sisi pelabuhan maupun kapal,” ujarnya. [red]