Beranda / Berita / Nasional / Menag Minta Santri Jadi Agen Kerukunan Antar Umat Beragama

Menag Minta Santri Jadi Agen Kerukunan Antar Umat Beragama

Minggu, 09 Februari 2020 11:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Menteri Agama Fachrul Razi


DIALEKSIS.COM | Kalimantan - Menteri Agama Fachrul Razi meminta santri-santri yang ada di pondok pesantren dapat menjadi agen yang mengkampanyekan tentang kerukunan umat beragama. Hal ini disampaikan Menag saat mengunjungi Pondok Pesantren Ushuluddin di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. 

Menurut Menag, seorang santri pasti memiliki pengetahuan yang baik tentang agama. Pengetahuan itu hendaknya dapat diaplikasikan para santri dalam kehidupan antar umat beragama. Salah satu ajaran yang disampaikan oleh agama adalah toleransi. 

"Seluruh agama pasti mengajarkan tentang sikap toleran. Maka jika pemeluknya tidak toleran, pasti ada yang salah dengan pemahamannya. Bukan salah agamanya," ujar Menag, Sabtu (8/2/2020).

Menag hadir di Ponpes Ushuluddin usai membuka acara puncak Festival Cap Gomeh 2020 di Kota Singkawang. "Saya bangga Singkawang menjadi kota paling toleran. Dan tentunya saya yakin itu berkat peran adik-adik santri," ujarnya. 

Menag pun berharap santri dapat menjadi contoh wujud islam rahmatan lil ' alamin yang menghargai perbedaan. "Seperti firman Allah, bahwa kita diciptakan berbeda-beda untuk lita'arafu. Saling kenal mengenal," ujarnya. 

Bersama dengan sang istri Anni Fachrul Razi, Menag pun menyempatkan diri beramah tamah dengan para santri Pondok Pesantren Ushuluddin.  

Dalam kesempatan tersebut, Menag yang hadir didampingi Kakanwil Kemenag Kalimantan Barat Ridwansyah dan Kepala Kankemenag Singkawang memberikan dana bantuan sebesar 150 juta rupiah. Ia berharap, dana bantuan yang diberikan dapat mendorong kiprah Ponpes Ushuluddin lebih baik lagi. 

Pengasuh ponpes Ushuluddin KH Bujang Rasnie menyambut baik kedatangan Menag. Ia bercerita ini adalah kali ketiga Menteri Agama hadir di tengah santri ponpes yang telah berusia 45 tahun ini. "Pertama kali Menteri Agama datang ke pondok pesantren ini pada tahun 1987. Kala itu Menag Munawir Sjadzali yang hadir," ujarnya. 

Selanjutnya pada 2018, Menag Lukman Hakim Saifuddin. "Dan kali ini Bapak Fachrul. Kami berharap kehadiran Bapak dapat membawa keberkahan bagi pondok pesantren ini," harap KH Rasnie.

Keyword:



Berita Terkait
    riset-JSI
    Komentar Anda