kip lhok
Beranda / Berita / Nasional / 7 DPW Nasdem Usulkan Surya Paloh Maju Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024

7 DPW Nasdem Usulkan Surya Paloh Maju Jadi Calon Presiden di Pilpres 2024

Minggu, 10 November 2019 15:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Ketum Nasdem Surya Paloh. (Foto: RMOL) 


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sebagian kader Nasdem sudah mengusulkan Ketum Surya Paloh menjadi calon presiden di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu diungkap dalam sesi pandangan umum Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem.

Sekjen DPP Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan hal itu diusulkan oleh tujuh DPW.

"DPW mengusulkan kembali Surya Paloh sebagai Ketua Umum Partai NasDem 2019-2022 dan ada tujuh diantaranya juga mengusulkan (Surya Paloh) sebagai capres di 2024," kata Johnny G Plate di area Kongres Ke-2 Partai NasDem di JI Expo, Jakarta, Sabtu (9/11/2019).

Johnny mengatakan ketujuh DPW yang mengusulkan antara lain NTT, NTB, Jambi, dan Gorontalo.

Dia mengatakan karena agenda pembahasan capres tidak ditetapkan dalam empat rapat pleno maka usulan tersebut hanya ditampung.

Selanjutnya menurut dia, pembicaraan terkait capres 2024 akan berkembang di rapat komisi dan rapat pleno selanjutnya pada Minggu (10/11/2019).

"Namun agenda itu tidak menjadi agenda di empat rapat pleno hari ini maka hanya ditampung dan besok akan dibicarakan kembali," kata Johnny G Plate dikutip dari Suara.com.

Johnny mengatakan, para pengusul belum bertanya kepada Surya Paloh apakah bersedia menjadi capres di Pilpres 2024 atau tidak.

Namun menurut dia, mekanisme pencalonan presiden itu ada beberapa modelnya termasuk misalnya salah satunya melalui proses demokratisasi "bottom up".

"Sehingga bisa saja memilih model konvensi yang melibatkan seluruh komponen masyarakat, dunia perguruan tinggi, tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat, pegiat sosial lembaga swadaya, rekan-rekan partai politik, organisasi massa untuk berpartisipasi dalam konvensi," katanya.

Konvensi menurut dia, salah satu opsi namun mekanisme akhir dalam rangka pencalonan presiden 2024, partainya menunggu perubahan perkembangan dan dinamisnya politik Indonesia setelah 2019.(SR)

Keyword:


Editor :
Zulkarnaini

riset-JSI
Komentar Anda