DIALEKSIS.COM | Jakarta - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sudah merilis beberapa daerah yang dianggap rawan saat pilkada serentak 2020. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akan menjaga stabilitas politiknya.

Indeks Kerawanan Pilkada (IKP) 2020 yang diluncurkan Bawaslu, diprediksi ada 24 wilayah rawan dari total 270 daerah yang akan menggelar pilkada serentak 2020.

“Otomatis, yang utama dari Kemendagri kami akan bantu untuk menjaga adanya stabilitas politik,” kata Tito usai Rakornas Bidang Perpustakaan, di kawasan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Mantan kapolri ini menambahkan, jajarannya di daerah akan melakukan komunikasi dengan semua kandidat kepala daerah, partai politik hingga pendukungnya. Upaya ini dilakukan guna menjaga kondusivitas dan stabilitas keamanan. 

“Antara calon peserta pilkada, kemudian yang bertanding para calon, lalu juga ke parpol yang selama ini kita banyak berhubungan, supaya semua gunakan cara-cara yang sehat, cara-cara yang legal dan cara-cara yang konstitusional dan jangan gunakan kekerasan,” paparnya.

Selain itu, menurut Tito, lembaganya akan mengaktifkan forum-forum yang selama ini merekatkan simpul-simpul bangsa.  

“Misal Forkopimda, forum koordinasi umat agama, ada berbagai forum itu kita dorong. Agar tokoh-tokoh masyarakat dan Forkopimda meredam daerah masing-masing,” ujarnya.

Sebelumnya, Komisioner Bawaslu Mochammad Afifudin mengungkapkan peluncuran IKP sebagai upaya mengantisipasi konflik pilkada, sehingga semua pihak termasuk TNI-Polri bisa mengantisipasi.

“IKP ini antisipasi agar tidak terjadi (konflik). Bukan berarti kita berharap akan terjadi. Agar kalau terjadi kerawanan-kerawanan menjelang pilkada, kita sudah petakan untuk diantisipasi,” kata Afif saat peluncuran IKP, di kawasan Pecenongan, Jakarta, Selasa 25 Februari 2020.

Dalam Indeks Kerawanan Pilkada Serentak 2020 yang diluncurkan hari ini, Bawaslu memetakan ada 24 daerah masuk dalam kategori rawan, yang terdiri atas sembilan provinsi dan 15 kabupaten/kota.