DIALEKSIS.COM | Aceh - Gagalnya Tu Sop mendampingi Mualem. Hasilnya terjadi polarisasi di tingkat bawah. Berbagai tudingan bahkan caci maki. Utamanya mendiskreditkan Mualem/ PA .

Lalu 2 hari ini beredar berita dan foto. Tu Sop bertemu petinggi Nasdem dan menerima mandat PAN.

Dari peristiwa ini. Apa yang dapat kita belajar???

Tim Tu Sop tidak paham mekanisme politik Indonesia. Bahkan saya menduga mereka punya skenerio untuk menghancurkan Mualem/PA. Kelompok ini sengaja menabrakkan Mualem/ PA dengan arus bawah pro Tu Sop.

Mengapa saya menuduh begitu??? Kenapa mereka hanya melakukan langkah lobi ke Mualam/PA saja???

Terbukti hari hari ini. Ketika beliau dinyatakan maju bersama Pak Bus. Beliau aktif bergerilya ke partai-partai.

Kenapa ini tidak dilakukan sejak dulu?? Supaya Tu Sop di ajukan oleh partai partai untuk berpasangan dengan Mualem. 

Politik "plah trieng, siblah gilho, siblah tarèk". Ke Mualem/PA dengan menodong langsung. Dengan Parpol lain berlaku mekanisme biasa.

Ketika arus bawah sudah bertengkar dengan hebat. Apa tanggungjawab pihak tim Tu Sop??? Bahagia karena berhasil merusak harmoni. Merusak Mualem/PA??

Atau memang inj skenerio yang disusun rapi??? Saya menduga begitu. Mereka adalah pembusuk. Yang senang melihat orang Aceh pecah. Sengaja membangun permusuhan?? Semoga saya salah!!!!

Saya secara pribadi. Tidak akan mengkultuskan Tu Sop sebagai Ulama. Hari ini beliau adalah politisi. Titik. Dan saya akan mengkritik dan menguliknya.

Saya kenal dan tahu banyak langkah langkah beliau bersama Humam Hamid. Saat mereka menjadi Staf Khusus Doto Zaini. Saya pejabat Aceh saat itu. 

Kepada kawan kawan yang telah mencaci Mualem/PA. Gegara gagal berpasangan dengan Mualem.

Apa pembelaan kalian sekarang???. [**]

Penulis: Murthalamuddin Habaloyalis Mualem