Beranda / Kolom / Memahami Pidato Politik H Fadhlullah

Memahami Pidato Politik H Fadhlullah

Kamis, 10 Oktober 2024 20:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Muhammad Ridwansyah

Muhammad Ridwansyah, Direktur Isu dan Propaganda Badan Pemenangan Aceh Mualem - Dek Fadh. [Foto: dokumen untuk dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Kolom - Rapat perdana yang dilaksanakan oleh Badan Pemenangan Aceh Mualem dan Dek Fadh (H. Fadhlullah) pada Rabu, 10 Oktober 2024 Pukul 20.00 s/d selesai di Kantor Demokrat, memberikan isyarat penting bagi rakyat Aceh dan struktur badan pemenangan Aceh setiap kabupaten/kota di Aceh.

Ada tiga narasi utama yang disampaikan oleh H. Fadhlullah kepada partai pengusung dan pendukung dalam barisan paslon 02 sebagai berikut:

Pertama, kampanye tajam program dan tanpa melukai paslon 01. 

Arahan ini selaras dengan nilai dasar program visi misi yang mencantum nilai dasar mulia lam syari’at Islam. Kata mulia lam syar’iat tentu dipahami sebagai implementasi berpolitik dengan santun dan beradab dan adu gagasan program untuk kebaikan rakyat Aceh. Salah satu misi 02 adalah sektor agama dengan menjalankan syari’at Islam dalam kehidupan masyarakat secara kaffah. Kaffah diartikan memeluk agama Islam secara penuh, totalitas, rakyat Aceh hanya berpihak kepada Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW, bukan sekedar menjadikannya sebagai hafalan, tetapi sudah menjadikan pengetahuan mendasar atau arah hidup rakyat Aceh. Bahkan Rakyat Aceh sudah sejak lama memeluk Islam secara kaffah dengan syariat yang berlaku sepanjang zaman. 

Kampanye tajam lainnya yang dimaksud mewujudkan implementasi kekhususan dan keistimewaan Aceh sesuai MoU Helsinki dan UUPA. Dalam tiga tahun ini Tim Lembaga Wali Nanggroe dan Tim DPRA sudah sepakat melakukan revisi UUPA sesuai dengan konten MoU Helsinki. Beberapa agenda besar yang ingin dilakukan oleh dua lembaga tersebut adalah mengembalikan kedudukan Aceh pada landasan idil MoU Helsinki, memperpanjang dan mengabadikan dana otonomi khusus Aceh, menarik kewenangan migas Aceh hingga 200 mil sesuai dengan zona ekonomi eksklusif. Memberikan peluang bagi partai politik lokal untuk dapat mencalonkan wakilnya ditingkat majelis nasional (DPR RI). Tajamnya program Mualem dan Dek Fadh memberikan tranformasi baru tata kelola pemerintahan Aceh yang ideal sebagai pelaksana self-government.

Kedua, Badan Pemenangan Aceh memiliki anggaran yang ideal, sekitar Rp160 miliar untuk pemenangan Mualem dan Dek Fadh diseluruh kabupaten/kota di Aceh. 

Anggaran ini selaras dengan kekuatan paslon 02 memiliki kursi 52 DPRA dengan dukungan 15 partai pengusung dan pendukung. Kemudian paslon 02 memiliki kursi DPRK seluruh Aceh berjumlah 423 kursi dengan total pemilih 2.009.242. Jelas, paslon 02 memiliki suara yang relatif memungkinkan keluar sebagai pemenang. Kendati demikian, paslon 02 tidak ujub dan takabur, kerja-kerja pemenangan tetap dilakukan dan dikonsolidasikan dan terus berkampanye secara santun dan beradab. 

Salah satu program strategis Aceh pasca pemenangan Mualem dan Dek Fadh adalah membangun Pusat Kegiatan Manasik Hajji, Dzikir dan Kajian Ilmu Islam se-Asia Tenggara. Program ini akan diprediksi menyerap tenaga lokal sebanyak 2.000 tenaga kerja lokal di Aceh. Hal ini selaras dengan data terbaru yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) priode analisis Februari 2024 masa Sekretaris Daerah Aceh Bustami Hamzah 2024 (8 September 2022-12 Maret 2024) sebesar 5,56%. Jumlah angkatan kerja pada Februari 2024 sebanyak 2.600 ribu orang, naik 0,67% ribu orang dibanding periode analisis Februari 2023. Gagasan pembangaunan pusat kegiatan manasik haji tersebut secara inheren mengikuti kebijakan nasional dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo Terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024.

Ketiga, Mualem dan Dek Fadh adalah bagian dari rakyat kecil diseluruh pelosok Aceh. 

Rakyat kecil dimaknai sebagai orang yang memiliki hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak, hak kesehatan untuk layak (JKA Plus), program beasiswa untuk keluarga tidak mampu, fasilitas dasar untuk rakyat, pembangunan gampong. Mualem dan Dek Fadh sudah teruji bagaiamana beliau berpihak kepada rakyat-rakyat diseluruh pelosok Aceh. Mualem dan Dek Fadh juga menjadi garda terdepan untuk melindungi rakyat Aceh dari ketidakadilan, dari ketidakpemerataan ekonomi.

Rakyat Aceh pasti mengetahui bagaimana perjuangan Mualem dan Dek Fadh untuk membebaskan Aceh dari ketidakadilan, ketidakmanusiaan untuk memperoleh martabat bangsa Aceh. Rakyat Aceh harus paham dan mengerti bahwa Aceh ke depan di bawah kekuasaan Mualem selaku Kepala Pemerintah Aceh, Dek Fadhlullah selaku Wakil Kepala Pemerintah Aceh dapat membawa Aceh dalam satu kesatuan dengan program-program presiden terpilih.

Dari tiga catatan-catatan di atas, bahwa dua entitas anak bangsa Aceh memiliki niat untuk memajukan Aceh ke depannya, menjadi Aceh Bermartabat, Aceh Islami, Aceh Maju, dan program-program di bawah kepemimpinan Mualem dan Dek Fadh berkelanjutan.

Mualem dan Dek Fadh menjadi solusi Aceh jangka panjang, kepemimpinan Aceh dibawah komando Panglima akan mempercepat program-program strategis untuk rakyat Aceh. Artinya, indeks per kapita rakyat Aceh harus naik, harapan rakyat hidup rakyat Aceh harus meningkat, mampu sederajat dengan bangsa-bangsa dunia lainnya. Fasilitas kesehatan baik itu puskesmas-puskesmas pembantu, rumah-rumah sakit daerah, rumah sakit provinsi harus menjadi paripurna dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

Mualem dan Dek Fadh juga menjadi pelindung bagi pemenuhan hak dan perlindungan hukum bagi ibu dan anak. Perlindungan hukum bukan hanya dimaknai sebagai perlindungan hukum semata tetapi memberi penjaminan yang layak bagi perempuan dan terutama anak-anak Aceh. 

Hal ini menyangkut dengan kondisi umum stunting 3 tahun terakhir, menjelaskan bahwa angka stunting masih mengkhawatirkan. Prevalensi stunting di tahun 2021-2023 berturut-turut 33,2: 31,2 dan 29,4% walaupun terjadi penurunan 3,8% tetapi yang dibutuh rakyat Aceh adalah menurunkan angka stunting dengan cepat dan radikal. Program prioritas Mualem dan Dek Fadh adalah menurunkan angka stunting dengan tindakan pemenuhan gizi sejak kehamilan dan makan gratis bagi rakyat Aceh.

Semoga. [**]

Penulis: Muhammad Ridwansyah (Direktur Isu dan Propaganda Badan Pemenangan Aceh Mualem - Dek Fadh)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI