Beranda / Kolom / Dijegal Sesama Orang Aceh Utara

Dijegal Sesama Orang Aceh Utara

Senin, 27 Januari 2025 08:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Bisma Yadhi Putra

Bisma Yadhi Putra. [Foto: for Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Kolom - Ini cerita kawan saya yang suka bilang “papma” tetapi akhlaknya mulia dan gemar menolong orang-orang yang beriman. Beliau orang Aceh Utara dan sekarang menetap di Banda Aceh. Namanya tidak berani saya sebut.

Pernah sekali waktu, si kawan mengeluh dengan kelakukan beberapa orang dari Aceh Utara yang kini menetap di Banda Aceh. Dia bilang, di Banda Aceh ada fenomena orang Aceh Utara suka saling jegal satu sama lain.

Dia mengaku sebagai salah satu korban dari fenomena tersebut. Dalam sebuah obrolan, dia menceritakan beberapa kali rezeki dan posisinya dirampas dengan tega oleh sesama orang Aceh Utara. Alih-alih bersaing dengan orang dari kabupaten lain, orang Aceh Utara di Banda Aceh cuma berani dengan orang sekampungnya.

Sambil bilang “papma papma”, dia kemudian menyebutkan nama-nama orang Aceh Utara lain yang bernasib sama.

Fenomena itu terjadi mungkin karena Aceh Utara adalah kabupaten miskin. Orang-orang Aceh Utara yang merantau di Banda Aceh tega menjegal orang sekabupatennya agar tetap bisa bertahan di Banda Aceh. Kalau tidak menjegal kawan sendiri, tidak dapat uang sehingga terpaksa pulang kampung. Akhirnya demi uang, lahan, jabatan, atau ketenaran, orang sekampung pun disikat, difitnah, dan ditusuk diam-diam dari belakang! Paleh that memang.

Mendengar kisah itu, kami pun merasa iri dengan para perantau dari daerah pantai barat-selatan Aceh. Di Banda Aceh, orang-orang Abdya, Aceh Barat, atau Aceh Selatan saling membantu satu sama lain. Kalau ada yang sedang jatuh, dibantu bangun. Kalau ada yang mau naik, dibantu naik. Teman di kampung yang tidak punya pekerjaan, disuruh ke Banda Aceh untuk diberi pekerjaan. Solidaritas mereka kuat. Persaudaraannya tampak kentara.

Waktu saya menceritakan fenomena itu kepada seorang kawan lain yang juga dari Aceh Utara, dia membantah. Dia tidak percaya orang Aceh Utara di Banda Aceh suka main tusuk dari belakang.

“Mana ada gitu. Aku aja pas lagi cari istri orang Banda, sampai Banda malah ketemu dan nikahnya sama orang Aceh Utara juga. Bersatu kok kami,” kata dia sombong.

Cuma, dia tidak cerita bahwa orang Aceh Utara yang jadi istrinya sekarang dulu pernah menjegal perempuan asal Aceh Utara lain yang merupakan pacar pertama suaminya. [byp]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI