Beranda / Kolom / Airin dan Haeqal

Airin dan Haeqal

Rabu, 28 Agustus 2024 14:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Risman Rachman

Kolase foto  Ahmad Haeqal Asri dan Airin Rachmi Diany. [Foto: dok. Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Kolom - Airin Rachmi Diany dan Ahmad Haeqal Asri. Keduanya kader Golkar. Airin di Banten. Haikal di Banda Aceh. Keduanya bernasib sama. Sama-sama kader yang dibuang partainya. 

Tapi, Airin beruntung. Sedangkan Haeqal rahasia keberuntungannya masih tersimpan. 

Kisah Airin dibuang viral. Sambil menahan air mata, Airin mengkisahkah dirinya dibuang padahal sudah menempuh semua ujian yang diberikan Golkar. Airin lulus survei dan lulus Pileg dengan suara terbanyak di Golkar. 

Dan, viral lagi karena Airin dibentak sekaligus diminta memakai baju merah-hitam oleh Ibu Megawati sebagai kode masuk PDI-P. Cantiknya, Airin meresponnya dengan cantik pula. 

Kekuatan viral itu buat Bahlil sadar. Golkar yang sudah membuang Airin akhirnya mendukung pasangan Airin dan Ade Sumardi. Airin terlihat biasa saja sebab begitulah mestinya Golkar, mengapresiasi kader yang sudah lulus ujian, apalagi teguh kegolkarannya. 

Ahmad Haeqal Asri bukan Airin. Beda orang, beda pula cara mensikapi keadaan. Haeqal memilih mensikapinya dengan sabar. Mungkin Haeqal seperti Anies Baswedan dalam mensikapi ujian politik: meski ada yang mampu mengatur, ada yang lebih Maha Mengatur, yaitu Allah SWT. 

Padahal, Haeqla itu memperoleh survei tertinggi di internal partai. Dalam arti tingkat kesukaan (likeability) sangat positif di internal kader partai Golkar.

Dalam ujian Pileg sebelumnya Haeqal juga meraih suara yang tidak sedikit yaitu 13.029 suara. Meski dirinya belum lolos ke DPR Aceh, namun modal suara itu tidak bisa diabaikan begitu saja. 

Selaku kader, Haeqal juga kader yang patuh, bukan karbitan, apalagi mendapat keistimewaan, sekalipun ayahnya, Sulaiman Abda menjadi Ketua Golkar Aceh yang sukses menaikkan angka kursi dari 8 menjadi 9 kursi pada Pileg 2014. Dan, haeqal juga militan karena tidak tergoda untuk pindah partai meski dijanjikan akan diusung di Pilkada Walikota. 

Di Banten, Golkar membuang Airin dan mendukung Andra Soni kader Gerindra untuk Pilgub. Sedangkan Golkar Aceh untuk Pilkada Walikota mendukung Illiza kader PPP yang akhir-akhir ini viral dikritik netizen karena mendukung RUU Pilkada. 

Berkat tekanan publik, Golkar kembali mendukung kader militan bernama Airin untuk bertarung di Pilgub Banten. Tapi, Golkar Aceh bersikukuh mengusung kader partai lain. Airin memilh mengadu ke publk, dan Haeqal yang lahir di Bumi Syariah memilih berserah diri kepada Allah SWT. [**]

Penulis: Risman Rachman (Kolomnis dan Pengamat Sosial dan Politik)

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI