Beranda / Jurnalisme Warga / Pantai Lhok Mata Ie, Surga Tersembunyi di Aceh Besar

Pantai Lhok Mata Ie, Surga Tersembunyi di Aceh Besar

Kamis, 30 Mei 2024 12:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Fadli Maulana

Bersama Teman-teman satu kantor Dinas Pertanahan Aceh menikmati indahnya Pantai Lhok Mata Ie. [Foto: dok. pribadi untuk Dialeksis.com]


DIALEKSIS.COM | Jurnalisme Warga - “Enak nya kemana ya? mengisi hari libur kali ini”, hal seperti itu sering terlintas dipikiran kita. Lalu kita pun mungkin mencoba mengingat tempat-tempat tujuan wisata yang asyik dan pernah terdengar atau pun sudah lama kita menginginkan pergi ke tempat tersebut, tetapi belum pernah terwujud.

Penulis bersama dengan teman-teman sekantor juga telah merencanakan untuk mengisi liburan ini pergi ke pantai yang selama ini telah sering kita bincangkan. Lokasinya masih berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar.

Kabupaten Aceh besar merupakan Kabupaten terbarat di Indonesia yang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh. Dimana Jantho merupakan ibu kota dari Kabupaten Aceh Besar yang berada di Pegunungan Seulawah. Dengan luas daerah 2.969 Km² Kabupaten Aceh Besar ini memiliki banyak lokasi-lokasi destinasi wisata yang sangat menarik untuk bisa kita kunjungi.

Lokasi wisata yang menjadi sasaran tembak kami adalah tentu lokasi wisata yang indah dan mempesona, sehingga ini menjadi motivasi kami untuk menyambanginya. Berada di Kecamatan Peukan Bada dan lokasi pantainya lumayan tersembunyi. Untuk itu perlu siapkan energi yang cukup untuk menjangkau lokasi pantai yang indah ini karena posisinya berada dibalik bukit Ujong Pancu.

Pantai ini bernama Pantai Lhok Mata Ie, untuk menuju ke lokasi ini ditempuh dengan berjalan kaki lebih kurang 30 menit dari lokasi start pertama dimana kita memarkirkan kendaraan baik roda dua maupun empat. Sedangkan jarak dari Ibu Kota Banda Aceh menuju lokasi parkir ini membutuhkan waktu 30 menit dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Harga parkir kendaraan tergolong sangat murah, hanya Rp5 ribu untuk sepeda motor dan Rp20 ribu untuk kendaraan roda empat.

Perjalanan akan dimulai dengan pendakian dengan berjalan kaki menyusuri hutan dan perkebunan masyarakat. Lokasi jalan yang masih alami dimana di kiri kanan ditemani oleh rimbunnya pohon dengan dedaunan yang hijau. Kicauan burung yang indah juga turut menemani kita saat perjalanan ini. Sesekali pengunjung nanti akan dikejutkan dengan suara dari monyet yang bermain-main diatas pohon seolah-olah ingin menyatakan selamat datang buat kita.

Perjalanan dimulai dengan pendakian yang lumayan dan agak lama, nanti kalau sudah mulai dekat dengan pantai Lhok mata Ie baru posisinya sudah mulai menurun. Disarankan pada saat pergi karena lebih banyak pendakian jangan terlalu dipaksa, bagi yang kurang kuat cobalah jalan santai saja sambil menikmati suasana alamnya dan begitu kira-kira lelah istirahat aja dulu. Ada beberapa lokasi yang sepertinya dipersiapkan buat para pengunjung untuk melepaskan lelah sesaat sebelum melanjutkan perjalanan lagi.

Setelah berjalan hampir 50 menit, karena penulis bersama teman-teman memilih untuk berjalan santai saja dan banyak istirahatnya, maka Pantai yang dituju sudah mulai kelihatan dengan suara deburan ombaknya juga mulai terdengar. Begitu kita turun menuju pantai kita akan menemukan ada satu pondok diantara beberapa Pohon Ketapang yang daunnya lagi berwarna kuning kemerahan menambah keindahan pantai Lhoek Mata Ie. Pantai indah ini diapit oleh karang dan perbukitan juga dari kejauhan nampak Pulau Bunta dan Pulau Batee sehingga menambah daya Tarik dari pantai ini.

Pantai Lhok Mata Ie ini memiliki pasir putih dan juga berwarna sedikit ungu dengan airnya yang jernih berwarna biru dan kehijauan sungguh sangat indah sekali. Kalau kita mencoba untuk menyelam akan ketemu dengan ikan nemo yang berenang kesana kemari sangat indah, sekali walaupun tidak sebanyak seperti di Pantai Iboih Sabang.

Di hari weekend pengunjung lumayan banyak yang datang kemari, ada pengunjung yang hanya datang terus sorenya pulang ada juga yang datang khusus untuk camping. Kegiatan pengunjung dipantai ini banyak menghabiskan waktu untuk mandi, mancing, bakar ikan, berswafoto dan ada juga yang datang untuk membuat konten untuk medsos mereka. 

Khusus bagi yang camping disamping melakukan hal-hal di atas mereka juga sibuk dengan mempersiapkan makanan untuk disantap bersama. Secangkir kopi tentu tidak bisa dilupakan setelah acara bersantap bersama selesai sebagai penutup.

Semakin siang pengunjung yang datang kemari semakin banyak, ada juga yang datang dengan ditemani guide sebagai petunjuk agar tidak tersesat atau juga khawatir karena belum pernah ke pantai ini sama sekali. Yang luar biasanya lagi ada beberapa pengunjung yang sampai ke lokasi ini jam 00 dinihari karena mereka berangkat mungkin jam 23 malam.

Lokasi Pantai yang begitu tersembunyi dan sangat indah ini tentu harus kita rawat bersama agar bisa tetap terjaga keasriannya dan bisa dinikmati sepanjang masa. 

Beberapa hal yang menjadi catatan Penulis dan memprihatin adalah begitu banyak sampah-sampah berserakan mulai dari perjalanan diawal dikiri kanan jalan menuju ke pantai ini dan juga diseputaran lokasi pantai. Tidak bisa kita pungkiri bahwa dalam setiap aktivitas masyarakat di lingkungan sosial tidak terkecuali di kawasan objek wisata sampah merupakan hal yang pasti ada. 

Sampah-sampah anorganik yang berserakan ini tentu bisa dipastikan berasal dari pengunjung-pengunjung pantai. Semakin membludaknya pengunjung ke lokasi wisata, maka semakin tinggi pula produksi sampah yang dihasilkan. Sungguh pemandangan yang sangat mengganggu sekali dan ini bisa merusak dan menurunkan nilai kualitas dari lokasi destinasi wisata ini sendiri.

Harapan penulis sebaiknya dilokasi wisata perlu adanya pengelola untuk menjaga kebersihan lingkungan lokasi wisata. Pengelola kebersihan ini bisa saja dilakukan oleh masyarakat setempat melalui perangkat desa atau bekerjasama dengan Dinas Pariwisata. Anggaran untuk pengelolanya mungkin bisa didapatkan salahsatunya dari tiket masuk pengunjung ke lokasi dan restribusi kebersihan. 

Pantai Lhok Mata Ie, surga tersembunyi di Aceh Besar. [Foto: dok. pribadi untuk Dialeksis.com]

Sedangkan Dinas Pariwisata mungkin bisa membantu untuk menyiapkan sarana dan prasarana yang sederhana tetapi sangat membantu bagi terjaganya lingkungan destinasi wisata itu. Misalnya seperti menyiapkan tempat kamar mandi / Toilet dan sumur sebagai sumber mata air, karena dilokasi ini susah sekali mendapatkan air tawar. 

Tempat pembakaran sampah bagi lokasi-lokasi destinasi wisata yang susah terjangkau oleh Pengangkutan Sampah sehingga lebih efisien dan efektif. Disamping itu juga masih diperlukan sarana dan prasarana pendukung lainnya dalam rangka menambah kenyamanan bagi pengunjung adalah papan-papan informasi terkait jarak tempuh ke lokasi dari posisi eksisting pengunjung, tempat-tempat istirahat sejenak sebelum melanjuti perjalanan yang memadai dibeberapa titik lokasi perjalanan, lengkap dengan tempat pembuangan sampahnya. Juga yang tidak kalah penting adalah papan himbauan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan bagi pengunjung.

Menjaga lingkungan dan kebersihan lokasi wisata tidak akan berjalan dengan sukses dan baik tanpa adanya kesadaran dari pengunjung itu sendiri, oleh karena itu, ini merupakan tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan tempat-tempat wisata.

Tidak terasa tenda-tenda dengan warnanya yang mencolok sudah berdiri dan menghiasi kawasan seputaran pantai dan sekali-sekali tanpak monyet-monyet yang juga berada dipohon mencoba turun dan menarik makanan-makanan yang tidak terpantau oleh pemiliknya.

Kopi panas juga sudah tersaji dan langsung saja penulis menyeruputnya sambil menikmati pemandangan pantai Lhok Mata Ie yang sangat indah ini, hasil karya Sang Pencipta ALLAH SWT.

Malam pun segera datang dan angin segar lautpun sudah mengundang penulis untuk segera beristirahat sejenak sebelum melanjutkan kegiatan lainnya. [**]

Penulis: Ir. Fadli Maulana ST., MT., M.Sc (Kasi Pengurusan Hak Atas Tanah Perorangan dan Badan Hukum, Dinas Pertanahan Aceh)

Keyword:


Editor :
Indri

kip
riset-JSI
Komentar Anda