DIALEKSIS.COM | Meulaboh - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat di lingkungan objek vital nasional, Pertamina Patra Niaga Fuel Terminal Meulaboh bersama Polri dan instansi terkait menggelar simulasi penanganan keadaan darurat Level 0, Rabu (25/6/2025).
Kegiatan ini dilaksanakan dengan empat skenario utama, yaitu unjuk rasa, gempa bumi, kebakaran, dan kecelakaan kerja.
Kapolres Aceh Barat AKBP Yhogi Hadisetiawan, S.I.K., M.I.K., melalui Kapolsek Johan Pahlawan AKP Irfan Ismail, S.A.B., memimpin langsung unsur pengamanan dalam kegiatan tersebut. Dalam keterangannya, AKP Irfan menegaskan bahwa keterlibatan Polri dalam kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kepolisian dalam memastikan keamanan kawasan industri strategis.
“Simulasi ini bukan hanya latihan teknis, tetapi juga menguji sinergi dan kecepatan respons lintas sektor. Polri berkomitmen hadir di garis depan untuk menjamin keamanan dan keselamatan masyarakat serta aset negara,” ujar AKP Irfan.
Skenario dimulai dengan simulasi aksi unjuk rasa yang ditangani secara persuasif oleh personel Polsek Johan Pahlawan. Formasi pengamanan dibentuk di depan gerbang terminal, sementara tim pengamanan internal Pertamina mengawal area dalam. Tidak lama berselang, skenario gempa bumi dan kebakaran dijalankan secara berurutan. Tim gabungan dari BPBD, Pertamina, dan personel kepolisian langsung berkoordinasi melakukan evakuasi dan pemadaman. Personel TNI turut mengamankan perimeter dan memastikan jalur akses tetap steril.
Dalam simulasi kecelakaan kerja, dua “korban” berhasil dievakuasi oleh tim medis RSUD Cut Nyak Dhien yang didukung oleh Dokkes Polres Aceh Barat. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di bawah sistem kendali bersama (incident command system), dengan posko komando yang mengintegrasikan unsur Polri, Pertamina, dan mitra penanggulangan lainnya.
Perwakilan manajemen Pertamina menyampaikan apresiasi tinggi atas keterlibatan Polri dalam kegiatan ini. “Peran kepolisian sangat penting, tidak hanya dalam pengamanan, tetapi juga dalam pengambilan keputusan cepat di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Aceh Barat melalui Kapolsek menekankan pentingnya latihan terpadu semacam ini untuk memperkuat budaya keselamatan kerja dan kesiapsiagaan menghadapi segala kemungkinan darurat, khususnya di lingkungan objek vital nasional seperti terminal BBM.
Kolaborasi antara Pertamina, Polri, TNI, BPBD, dan tim medis menjadi bukti nyata bahwa penanganan krisis memerlukan kerja sama lintas sektor yang solid dan terorganisir. [*]