Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Penyelundupan 207 Ekor Ayam Ras Filipina dan 4,7 Ribu Kosmetik Ilegal Berhasil Digagalkan

Penyelundupan 207 Ekor Ayam Ras Filipina dan 4,7 Ribu Kosmetik Ilegal Berhasil Digagalkan

Selasa, 24 September 2024 17:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Tim SFQR dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal berupa 207 ekor ayam ras Filipna dan 4,7 ribu kosmetik ilegal di perairan sekitar Pulau Poa, sebelah utara Pulau Tinakareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe. [Foto: Dispen AL]


DIALEKSIS.COM | Sangihe - Tim Second Fleet Quick Response (SFQR) dari Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna berhasil menggagalkan upaya penyelundupan barang ilegal di perairan sekitar Pulau Poa, sebelah utara Pulau Tinakareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe. 

Operasi yang berlangsung pada Ahad (22/9/2024) itu mengamankan kapal yang membawa 207 ekor ayam ras Filipina dan 4.700 unit kosmetik ilegal.

Informasi tentang dugaan penyelundupan ini pertama kali diterima oleh Lanal Tahuna dari laporan warga setempat yang mencurigai adanya aktivitas mencurigakan di perairan tersebut. Komandan Lanal (Danlanal) Tahuna, Letkol Laut (P) Surya Ari Muryanto, segera memerintahkan tim SFQR untuk melakukan patroli intensif di sekitar lokasi yang dicurigai.

"Tim SFQR yang dipersenjatai dengan kapal Rigid Bouyancy Boat (RBB) 12M segera bergerak ke perairan Pulau Poa dan Pulau Tinakareng," ucap Danlanal Tahuna dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/9/2024).

Di sana, ucap Danlanal, pihaknya mendeteksi kapal tanpa lampu navigasi yang tampak mencurigakan. Setelah melakukan pendekatan, pemeriksaan terhadap kapal jenis Pumpboat Strada GT2 yang membawa empat orang Anak Buah Kapal (ABK) pun dilakukan.

"Dari hasil pemeriksaan, tim SFQR menemukan barang-barang ilegal berupa 207 ekor ayam ras Filipina, 47 dus skincare yang berisi 4.700 unit kosmetik, serta beberapa barang lain seperti 8 galon kosong, 1 galon BBM, 7 kurungan ayam, 8 lembar triplek, 1 kompas, dan 1 dus obat ayam," rinci Danlanal Tahuna.

Seluruh tersangka dan barang bukti kemudian dibawa ke Markas Komando (Mako) Lanal Tahuna untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

Keberhasilan operasi ini merupakan hasil dari implementasi instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Muhammad Ali, yang menegaskan pentingnya peningkatan kewaspadaan terhadap upaya penyelundupan di perairan Indonesia. 

Kasal juga menekankan bahwa setiap informasi tentang potensi ancaman di laut harus segera ditindaklanjuti untuk menjaga kedaulatan maritim dan keamanan wilayah perairan negara.

Operasi yang berhasil ini sekaligus menjadi bukti nyata dari kewaspadaan TNI AL terhadap berbagai upaya penyelundupan barang ilegal, terutama yang masuk melalui jalur laut dari negara-negara tetangga seperti Filipina. Sebagai negara kepulauan dengan perairan yang luas, Indonesia kerap menjadi target bagi sindikat penyelundupan. 

Oleh karena itu, peningkatan pengawasan di wilayah perbatasan maritim sangat penting untuk menekan aksi ilegal yang berpotensi merugikan negara. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
Komentar Anda