Jum`at, 26 September 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Mutu dan Keamanan Telur: Kunci Ketahanan Pangan dan Gizi Berkualitas

Mutu dan Keamanan Telur: Kunci Ketahanan Pangan dan Gizi Berkualitas

Kamis, 25 September 2025 19:00 WIB

Font: Ukuran: - +

Reporter : Redaksi

Ilustrasi. Tingginya angka konsumsi telur belum sepenuhnya diikuti dengan pemahaman konsumen terkait mutu dan keamanan telur yang dikonsumsi. [Foto: Freepik]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Konsumsi telur di Indonesia mencapai 22,16 kilogram per kapita per tahun, menjadikan negara ini salah satu konsumen telur terbesar di ASEAN dan produsen utama dunia dengan produksi sekitar 6,6 juta ton per tahun. Namun, tingginya angka konsumsi belum sepenuhnya diikuti dengan pemahaman konsumen terkait mutu dan keamanan telur yang dikonsumsi.

Direktur Hilirisasi Hasil Peternakan Kementan, Makmun, menegaskan pentingnya telur sebagai komoditas strategis yang tidak hanya murah, tapi juga sebagai pilar ketahanan pangan dan upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia.

“Aspek mutu, keamanan, dan keberlanjutan produksi harus menjadi perhatian utama,” ujarnya dalam pernyataan resmi yang diterima pada Kamis (25/9/2025).

Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Niti Emiliana, mengingatkan perlunya edukasi publik terkait standar mutu dan label Nomor Kontrol Veteriner (NKV) yang menjamin keamanan produk. 

“Konsumen berhak mendapatkan produk yang sehat, bebas cemaran, dan transparan asal-usulnya,” tegas Niti.

Menurut Tuti Suryati, dosen Fakultas Peternakan IPB University, kualitas telur dipengaruhi berbagai faktor internal seperti genetik, umur, dan kesehatan ayam, serta faktor eksternal seperti pakan, manajemen kandang, distribusi, dan penyimpanan. Semua faktor ini berpengaruh pada kesegaran, nilai gizi, dan umur simpan telur.

Dari sisi pelaku usaha, Hidayatur Rahman, Wakil Ketua Umum Pinsar Indonesia, menyatakan bahwa preferensi konsumen semakin beragam, mulai dari ukuran hingga sertifikasi produk. Ia juga menegaskan dukungan sektor peternakan untuk program pemerintah seperti makan siang bergizi gratis dengan menyediakan telur dan ayam berkualitas.

Dengan tingginya konsumsi telur yang berpotensi mendukung ketahanan pangan dan kesehatan generasi, penting bagi konsumen untuk lebih cerdas dalam memilih produk dan produsen untuk bertanggung jawab menjaga mutu.

Telur yang aman dan bergizi bukan hanya pilihan pasar, melainkan investasi masa depan bangsa. [red]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI
bpka - maulid