Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Media India Sebut Negara Adidaya Penyebab Ketegangan, Asia Tenggara Berebut Rudal BrahMos

Media India Sebut Negara Adidaya Penyebab Ketegangan, Asia Tenggara Berebut Rudal BrahMos

Minggu, 26 Januari 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +


Misil BrahMos. Foto: AP Photo/Dmitri Lovetsky


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Indonesia disebut memiliki kans kuat untuk menjadi pembeli rudal BrahMos berikutnya menurut beberapa sumber.

Hal ini diperkuat dengan beberapa sikap yang telah dilakukan oleh Indonesia sejauh ini.

Menurut EurAsian Review, pada 13 Januari 2025, dalam artikel berjudul "Indonesia Mungkin Membeli Rudal Supersonik BrahMos Dari India."

Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengirim surat mengenai kesepakatan BrahMos senilai 450 juta dollar AS ke kedutaan besar India di Jakarta, surat kabar The New Indian Express melaporkan.

Sumber-sumber yang memiliki kedudukan tinggi mengonfirmasi bahwa India juga menawarkan pinjaman kepada Indonesia baik dari State Bank of India maupun bank-bank nasional India lainnya.

Namun rincian mengenai hal ini sedang digodok, menurut artikel tersebut.

Menurut sumber yang dikutip dalam artikel tersebut, Bank EXIM (Ekspor-Impor) awalnya dijadwalkan untuk memproses pinjaman ke Indonesia.

Namun, hal ini tidak terwujud, sumber itu telah mengungkapkan bahwa diskusi juga sedang berlangsung untuk memberikan pinjaman ke india, mungkin melalui State Bank of India atau bank nasional lainnya.

Sementara itu, beberapa negara di kawasan Asia Tenggara juga disebut berbondong-bondong sedang mengincar pembelian Rudal BrahMos.

Laporan India Today, pada 16 Januari 2025, dalam artikel berjudul "Bagaimana Tiongkok meningkatkan permintaan BrahMos buatan India."

Menyebut bahwa,Filipina telah memperkenalkan varian angkatan laut BrahMos, dan Vietnam serta Malaysia menunjukkan minat pada rudal jarak menengah tersebut.

Menurut keterangan media India tersebut, lonjakan permintaan untuk BrahMos yang serbaguna, rudal yang diproduksi bersama oleh perusahaan patungan India-Rusia.

Terjadi saat negara-negara ini memilih untuk mempersenjatai pasukan pertahanan mereka di tengah pengaruh China yang meluas dan sikap militernya yang tegas di Laut Cina Selatan dan Samudra Pasifik bagian barat.

Perilaku ekspansionis China inilah yang dapat mendorong permintaan untuk BrahMos buatan India.

Klaim teritorial agresif Tiongkok yang meningkat di Laut Cina Selatan berdasarkan garis Sembilan Putus-putus maritimnya, militerisasi pulau-pulau buatannya, dan meningkatnya kehadiran angkatan laut serta serangan acaknya.

Hal ini telah menciptakan rasa tidak nyaman di antara negara-negara tetangga.

Karena itu, rudal BrahMos merupakan aset yang sangat dicari oleh pasukan militer negara-negara pesisir Laut Cina Selatan, dan muncul sebagai landasan ekspor pertahanan India.

Bagi negara-negara seperti Filipina, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia, yang memiliki sengketa historis dengan China atas wilayah maritim, rudal BrahMos menawarkan pencegah yang kuat.

Ketepatan dan kecepatan rudal tersebut menjadikannya alat yang efektif untuk mempertahankan diri dari ancaman angkatan laut dan darat China. [ZONAJAKARTA]

Keyword:


Editor :
Alfi Nora

riset-JSI