Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Latihan Perang Anti Udara, TNI AL Kerahkan Dua Kapal Perang

Latihan Perang Anti Udara, TNI AL Kerahkan Dua Kapal Perang

Jum`at, 21 Februari 2025 09:00 WIB

Font: Ukuran: - +

KRI Raden Eddy Martadinata-331 dan KRI Sultan Hasanuddin-366 berpartisipasi dalam latihan skenario peperangan anti-udara guna meningkatkan kesiapan tempur dalam menghadapi berbagai ancaman yang potensial. [Foto: Dispen AL]


DIALEKSIS.COM | Jakarta - Sinergitas TNI dalam menghalau potensi ancaman yang datang diwujudkan melalui Latihan Perkasa B 2025 pada 17-22 Februari 2025 dalam rangka meningkatkan kesiapan operasional dan interoperabilitas sistem pertahanan udara nasional.

Sebagai bagian dari latihan ini, TNI AL dalam hal ini Komando Armada II (Koarmada Il) turut berpartisipasi dalam latihan dengan mengerahkan dua kapal perang yang berkemampuan pertahanan udara, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata-331 (KRI REM-331) dan KRI Sultan Hasanuddin-366 (KRI SHN-366).

Latihan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan interoperabilitas unsur pertahanan udara dari tiga matra yakni TNI-AU, TNI-AL dan TNI-AD yang di bawah kendali Kosek II. Dengan semua keterlibatan dari berbagai unsur, diharapkan efektivitas dan respons yang cepat dalam menghadapi berbagai ancaman udara dapat semakin ditingkatkan lagi.

Dalam skema latihan ini, personel KRI REM-331 dan KRI SHN-366 melaksanakan berbagai skenario peperangan anti-udara guna meningkatkan kesiapan tempur dalam menghadapi berbagai ancaman yang potensial.

Beberapa skenario utama yang dilatihkan meliputi antisipasi serangan udara-ke-udara, yang mensimulasikan upaya pencegatan terhadap rudal yang diluncurkan dari pesawat tempur musuh, pertahanan terhadap serangan udara langsung, dengan skenario pertempuran menghadapi fighter bomber lawan, serta teknik jamming elektronik, yang bertujuan untuk mengacaukan sistem komunikasi dan navigasi pesawat musuh guna mengurangi efektivitas serangan mereka.

Melalui latihan ini, diharapkan prajurit TNI dapat semakin siap dalam melaksanakan operasi pertahanan udara secara terpadu, adaptif, dan efektif. Penguatan sinergi antar-matra dalam latihan ini juga menjadi langkah yang strategis dalam menghadapi dinamika ancaman modern di wilayah udara nasional.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali selalu menekankan kepada jajarannya agar meningkatkan profesionalisme serta kesiapan tempur dalam menjaga kedaulatan dan pertahanan negara. [*]

Keyword:


Editor :
Indri

riset-JSI