Sabtu, 31 Mei 2025
Beranda / Pertahanan dan Keamanan / Korps Marinir TNI AL Uji Tembak MLRS dan Meriam 35 mm

Korps Marinir TNI AL Uji Tembak MLRS dan Meriam 35 mm

Rabu, 28 Mei 2025 14:30 WIB

Font: Ukuran: - +

Korps Marinir TNI AL menggelar uji penembakan senjata strategis di Cibenda, Sukabumi, Jawa Barat. [Foto: Dispen AL]


DIALEKSIS.COM | Sukabumi - Dentuman roket menggema di udara saat Korps Marinir TNI AL menggelar uji penembakan senjata strategis di Cibenda, Sukabumi, Jawa Barat. Dalam latihan tersebut, dua alutsista andalan -- Multiple Launch Rocket System (MLRS) 90B dan Meriam 35 mm Twin Gun Norinco -- dikerahkan untuk menunjukkan kesiapan tempur prajurit Marinir dalam menghadapi berbagai potensi ancaman.

“Latihan ini adalah bentuk nyata kesiapsiagaan tempur kami. Kami ingin pastikan bahwa setiap prajurit dan sistem persenjataan bisa diandalkan saat dibutuhkan,” tegas Asisten Logistik (Aslog) Kasal Laksda TNI Eko Sunarjanto yang turut menyaksikan langsung kegiatan tersebut.

Roket MLRS 90B, kaliber 122 mm, menjadi bintang utama dalam sesi tembak salvo yang menggetarkan area latihan. Senjata ini memiliki 40 peluncur roket yang dapat ditembakkan secara bersamaan untuk menghancurkan berbagai target musuh dalam waktu singkat. Sementara itu, Meriam 35 mm Twin Gun digunakan sebagai sistem artileri pertahanan udara yang mampu menangkis serangan udara dari lawan.

Wadan Kormar Brigjen TNI Mar Muhammad Nadir dan Komandan Pasmar I Brigjen TNI Mar Umar Farouq, juga hadir dalam kegiatan tersebut. Mereka menilai latihan ini sangat penting dalam memastikan efektivitas operasional dari alutsista modern TNI AL.

“Kami terus kembangkan dan uji coba alutsista secara berkala. Evaluasi langsung di lapangan seperti ini menjadi tolok ukur sejauh mana kesiapan tempur kita,” ujar Brigjen TNI Mar Muhammad Nadir.

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, mengingatkan seluruh prajuritnya untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan.

“Setiap prajurit TNI AL harus sigap dan siap bertempur kapan saja. Tidak ada ruang untuk lengah dalam menjaga kedaulatan negara,” tegasnya.

Latihan ini tidak hanya menjadi ajang demonstrasi kekuatan, tetapi juga pengingat bahwa modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) harus selalu dibarengi dengan kesiapan mental dan fisik prajurit di medan tempur. [*]



Keyword:


Editor :
Redaksi

riset-JSI
hardiknas