Ketua MPR RI: Ketahanan Siber Indonesia Harus Diperkuat dengan Matra Keempat TNI
Font: Ukuran: - +
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Bambang Soesatyo dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI di gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (16/8/2024). [Foto: Tangkapan Layar Youtube DPR RI]
DIALEKSIS.COM | Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo, dalam pidato pembukaan Sidang Tahunan MPR RI 2024 dan Sidang Bersama DPR RI-DPD RI yang berlangsung di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024), menegaskan bahwa ketahanan keamanan siber di Indonesia masih memerlukan peningkatan, termasuk di bidang militer.
Menurut National Cyber Security Index, Indonesia saat ini menempati posisi kelima di Asia Tenggara dalam hal keamanan siber. Peringkat itu menunjukkan bahwa masih ada ruang besar untuk peningkatan dalam menjaga keamanan digital di negara ini.
“Kita semua sudah mengetahui bahwa dunia telah memasuki era internet of military things, atau internet of battlefield things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak jauh dengan lebih cepat, tepat, dan akurat,” terang Bambang Soesatyo, yang akrab disapa Bamsoet, dalam pidatonya.
Bamsoet menyatakan bahwa sudah saatnya Indonesia mempersiapkan pembentukan matra keempat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan menghadirkan Angkatan Cyber. Kehadiran matra baru ini sangat penting untuk memperkuat tiga matra yang sudah ada, yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Langkah ini dianggap krusial mengingat posisi geopolitik Indonesia yang strategis namun rawan. Indonesia berada di tengah trisula negara-negara persekutuan Inggris yang terdiri dari Malaysia, Singapura, dan Australia, yang tergabung dalam Five Power Defense Arrangements bersama Selandia Baru dan Britania Raya. Selain itu, Indonesia juga terletak dalam arena pertarungan geopolitik antara kekuatan besar seperti Rusia, Tiongkok, dan Amerika Serikat.
Dengan kehadiran Angkatan Cyber, Indonesia diharapkan dapat memperkuat pertahanan sibernya, sehingga mampu menghadapi tantangan keamanan digital yang semakin kompleks di era modern ini. [*]